REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Sumatera Barat (Sumbar) menjaring 142 pelanggan besar yang ada di daerah tersebut untuk dijadikan pelanggan premium. Dengan 'naik kelas' sebagai pelanggan premium, pelanggan bisa mendapat berbagai kemudahan terutama jaminan tidak adanya pemadaman listrik.
Hingga November 2018 ini sudah ada 123 konsumen loyal PLN yang menyandang titel 'pelanggan premium'. "Kami sudah probing dekati nyaris 150 pelanggan. Dan kami pastikan akan bisa masuk di awal 2019. Target kami di 2019, sebanyak dua kali lipat 2018 ini," kata GM PLN Sumbar Susiana Mutia, Rabu (5/12).
Mutia menyebutkan, optimismenya soal jaminan ketersediaan pasokan listrik bukan tanpa alasan. PLN mencatat bahwa Sumbar memiliki cadangan nyaris 90 mega Volt Ampere (mVA) di tahun 2018, ditambah 80 mVA di tahun 2019 dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Solok Selatan.
"Kami juga sudah siapkan jaringan 150 kv dan gardu induk. Dari sisi suplai sudah sangat cukup. Maka kami undang investor untuk tidak khawatir menjalankan investasinya di Sumbar," kata Susi.
Susi menyebutkan, segmentasi pasar yang dilakukan PLN bertujuan untuk memberikan layanan terbaik bagi pelanggan-pelanggan besar. Sejumlah kemudahan yang bisa didapat antara lain harga yang lebih kompetitif, akses komunikasi yang eksklusif, hingga bebas biaya perawatan generator.
"Harga kompetitif, terendah Rp 150 per kwh bedanya. Kami sangat siap, dan kami sampaikan ke stakeholder bahwa PLN sudah ada kerjasama perizinan. Kalau izin sudah keluar, maka kami paralel lakukan koordinasi dengan investor," kata Susi.