Selasa 22 Jan 2019 15:43 WIB

Bogasari Luncurkan Program Teaching Factory

Program untuk revitalisasi SMK bertujuan untuk mengubah pola pikir siswa.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Gita Amanda
Vice president Commercial Bogasari Ivo Ariawan  meninjau siswa SMK Global yang sudah ikut pelatihan Program Teaching Factory.
Foto: Bogasari
Vice president Commercial Bogasari Ivo Ariawan meninjau siswa SMK Global yang sudah ikut pelatihan Program Teaching Factory.

REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG -- PT Indofood Tbk Divisi Bogasari Flour Mills meluncurkan program Teaching Factory (TEFA) untuk SMK. Vice Presindent Commercial Bogasari Ivo Ariawan mengatakan, program ini merupakan salah satu implementasi dari Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK.

"Revitalisasi SMK ini bertujuan untuk mengubah pola pikir yang sebelumnya hanya bertujuan untuk mencetak lulusan tanpa memperhatikan kebutuhan pasar kerja, berganti menjadi paradigma mencari segala sesuatu yang berhubungan dengan pasar kerja" kata Ivo saat penyerahan program Teaching Factory untuk SMK Global Jombang, Selasa (22/1).

Ivo menjelaskan, pelaksanaan program ini mengacu pada Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Nomor 07/ D.D5/KK/2018 tentang kurikulum tahun ajaran 2018/2019. Peraturan itu menegaskan, pihak SMK Tata Boga wajib memberikan pelajaran bakery dan pattiserie kepada para siswanya.

Bahkan SMK diwajibkan membuka bake and shop, sehingga para lulusan SMK Tata Boga diharapkan lebih siap kerja di industri makanan dan minuman. “Karena itulah Bogasari bersedia bekerja sama dengan SMK Global Jombang guna mencetak tenaga pendidik yang profesional dengan pembekalan dan pelatihan bakery and pattiserie," ujar Ivo.

Ivo memgatakan, secara garis besar, ada tiga program kegiatan dari program TEFA. Yakni Train for the Trainers, junior baker, dan pendirian unit usaha bake shop.

Lebih jauh Ivo memaparkan, bentuk dari TOT adalah pelatihan major program (bread, cake, dan pastry) untuk tiga guru SMK. Setiap guru akan mengikuti pelatihan major program ini selama seminggu. Ketiga guru ini nantinya akan melakukan alih pengetahuan secara intensif kepada para siswanya.

Setelah itu, lanjut dia, para siswa SMK akan mengikuti program pemberdayaan junior baker dengan konsep pemagangan di UKM binaan Bogasari selama minimal tiga bulan. Selama pemagangan ini, para siswa tidak hanya belajar praktik pengolahan makanan yang bernilai jual, tapi juga belajar tentang pemasaran dan manajemen pengelolaan usaha.

"Tiga UKM mitra Bogasari yang akan menjadi tempat magang para siswa adalah Lezzat Bakery, King Banana, dan Bo Liem Bakery," kata Ivo.

Program ketiga, mendirikan unit usaha bake shop, dengan pemberian bantuan berbagai peralatan, pelatihan teori, dan praktik selama seminggu, untuk lima orang tim produksi dan lima orang tim sales. Setelah itu dilakukan pendampingan usaha selama tiga bulan. Sementara yang akan dijalankan di SMK Global Jombang adalah produk roti tawar, roti manis, cake, cookies, dan pastry.

“Jadi melalui tiga program kegiatan TEFA ini, ditagetkan para siswa tidak hanya menambah pengetahuan baik teori maupun praktik tentang bakery and pattiserie, tapi juga memiliki jiwa entrepreneurship yang lebih matang. Para siswa tidak hanya siap sebagai pekerja di industri tata boga tapi juga siap menjadi pelaku usaha," ujar Ivo.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement