REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengungkapkan faktor yang membedakan harga avtur Indonesia dengan Singapura. Faktor pembeda itu, jelas Rini, adalah pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas penggunaan bahan bakar untuk pesawat terbang.
"Kita enggak terlalu berbeda jauh kok sama Singapura, tapi ya perbedaannya pajak, di kita kena PPN, di mereka enggak kena," kata Rini ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (13/2).
Ia menyebutkan pihak BUMN mengusulkan kepada Kementerian Keuangan agar melakukan kajian terhadap pengenaan PPN atas penggunaan avtur. Menurutnya, formula base cost dari avtur saat ini sudah disamakan dengan Singapura dan negara-negara lain.
"Nah ini saya sekarang lihat di semua titik kita, base structure udah seperti yang mengikuti formula ESDM atau bagaimana sehingga kalau itu kita bisa turun, akan turun sampai berapa persen," katanya.
Baca juga, Tiket Mahal, Jokowi Perintahkan Cari Celah Turunkan Avtur.
Dalam kesempatan itu, Rini juga menjelaskan bahwa investasi infrastruktur terkait BBM di Angkasa Pura I dan Angkasa Puta II, semua dilakukan oleh PT Pertamina.
Ketika ditanya lagi langkah apa yang perlu dilakukan sehingga tarif penerbangan di Indonesia bisa bersaing dan sehat, Rini mengatakan harus dilihat hitungan struktur biayanya seperti apa.