REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kementerian Sumber Daya Manusia dan Kesejahteraan Sosial Cina (MHRSS) mengeluarkan 13 daftar profesi baru di bidang teknologi, Jumat (5/4). Di antara profesi baru itu adalah untuk perkembangan kecerdasan artifisial (AI), internet untuk segalanya (IOT), mahadata, komputansi awan, ketangkasan elektrik, kendaraan nirawak, manajemen pertanian, dan pengoperasian sistem robot industri.
Penggunaan AI, IOT, mahadata, komputansi awan, dan teknisinya sangat dibutuhkan di semua bidang, demikian argumentasi MHRSS. Setelah robot-robot industri menggantikan peran tenaga manusia di beberapa pabrik di Cina, profesi di bidang pengoperasian dan pemeliharaan robot tersebut makin menarik.
Permintaan akan operator kendaraan nirawak juga sangat tinggi seiring dengan peningkatan penggunaan moda tersebut untuk proteksi, pemetaan, fotografi, dan supervisi di bidang industri, pertanian, dan lain-lain. Pada 1999, Cina telah menerbitkan buku referensi pertama tentang klasifikasi profesi yang mencakup 1.838 lapangan kerja.
Selama periode 2004-2009, Cina telah merilis 120 profesi baru di 12 bidang. Pada 2010, Cina mulai merevisi buku referensi tersebut dengan menambah beberapa profesi baru dan edisi terakhir terbit pada 2015.
Dalam empat tahun terakhir setelah beberapa industri baru berhasil menciptakan lapangan kerja baru, Cina kembali memperbarui daftar profesi tersebut. MHRSS secara reguler merilis daftar profesi baru yang dapat membantu meningkatkan lapangan kerja, mereformasi lembaga pendidikan dan pelatihan kejuruan, serta membantu pengambilan kebijakan bursa kerja.