Selasa 16 Apr 2019 01:45 WIB

JK Optimistis Indonesia Semakin Maju

Wapres membantah telah terjadi deindustrialisasi di Indonesia.

Red: EH Ismail
Wapres Jusuf Kalla dan Menperin Airlangga Hartarto
Foto: Humas Kemenperin
Wapres Jusuf Kalla dan Menperin Airlangga Hartarto

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN — Wakil Presiden RI Jusuf Kalla meyakini negeri ini akan semakin maju dan berkembang. Sebab memiliki sumber daya manusia dan potensi sumber daya alam yang luar biasa.

Hal itu disampaikannya saat membuka gelaran Indonesia Industrial Summit 2019 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang Selatan, Senin (15/4) siang. 

Dalam sambutannya, JK  optimis Indonesia akan menjadi negara yang semakin maju dalam segi ekonomi melalui industrialisasi. "Saya percaya kita mampu menjadi 10 besar ekonomi dunia pada tahun 2030. Ini sesuai dengan peta jalan Making Indonesia 4.0 yang telah dirancang," kata JK.

Sebaliknya, JK membantah telah terjadi deindustrialisasi di Indonesia. Di tahun 2008, industri di tanah air terdampak krisis ekonomi namun perlahan pulih dan saaat ini jauh lebih baik.

Indonesia Industrial Summit 2019 digelar Kementerian Perindustrian selama dua hari, 15-16 April 2019. Cara ini menjadi ajang bertemu para pemangku kepentingan untuk mengetahui perkembangan transformasi digital sektor industri manufaktur.

"Buktinya saat ini sektor industri manufaktur kita menyumbang sekitar 20% dari total PDB. Ini artinya industri kita tetap berkembang," pungkas JK. 

Lima ribu peserta

Sementara itu, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menjabarkan 5.000 peserta mulai dari pelaku industri, pengelola kawasan industri, pelaku IKM dan start-up sektor industri, Duta Besar dan lainnya menghadiri acara ini. 

"Forum ini juga menghadirkan para menteri tekait untuk membahas mengenai isu-isu dan kebijakan terkini seperti kebijakan insentif fiskal untuk inovasi teknologi dan investasi para perusahaan industri," kata Airlangga.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement