Ahad 28 Apr 2019 12:40 WIB

Operasi Pasar, Harga Bawang Putih di Palembang Turun Tipis

Meski tergolong masih tinggi, harga bawang putih menunjukkan tren penurunan.

Stok bawang putih rusak milik pedagang di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (26/4). Tren kenaikan harga bawang putih yang masih berlangsung, menyulitkan pedagang menjual sisa stok yang dimiliki. Imas
Foto: Republika/Imas Damayanti
Stok bawang putih rusak milik pedagang di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (26/4). Tren kenaikan harga bawang putih yang masih berlangsung, menyulitkan pedagang menjual sisa stok yang dimiliki. Imas

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan menggelar operasi pasar bawang putih di sejumlah pasar tradisional Palembang, Sumatera Selatan, Ahad (28/4). Sebanyak 3,5 ton bawang putih langsung disebar ke pedagang-pedagang pengecer di Pasar KM 5 Palembang.

Bawang tersebut dijual seharga Rp 22.500 per kg. Masing-masing pedagang hanya diperbolehkan membeli sebanyak 20 kg.

Baca Juga

"Pedagang hanya boleh menjual maksimal Rp 30.000 per kg. Saya rasa harga itu sudah lumayan karena ada selisih Rp 7.500 per kg, tapi ini bukan untung bersih bagi mereka karena dari 20 kg yang dibeli itu, setelah dibersihkan nanti beratnya berkurang menjadi 18 kg," kata Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan Srie Agustina yang diwawancarai seusai memantau operasi pasar di pasar tersebut.

Berdasarkan pantauannya, harga bawang putih di Pasar KM 5 masih tergolong tinggi yakni berkisar Rp 46 ribu per kg hingga Rp 50 ribu per kg. Pada pekan lalu, harga bawang putih mencapai Rp 52 ribur per kg.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumsel pada pekan lalu juga telah menggelar operasi pasar bawang di sejumlah wilayah. Sebanyak 30 ton bawang putih disebar di Pasar KM 5, Pasar Cinde, Pasar 16 Ilir dan Pasar Lemabang.

Menurut Srie Agustina, kondisi ini masih wajar. Pasalnya dalam sepekan, tidak mungkin langsung terjadi penurunan harga secara drastis mengingat pedagang juga harus menghabiskan stoknya.

"Tapi ini sudah terlihat ada tren menurun," kata Srie.

Penurunan ini akan terus dikejar oleh pemerintah dengan harapan pada awal Ramadhan sudah berada di kisaran Rp 30 ribu per kg. Namun, jika dalam beberapa hari ke depan tidak terjadi perubahan harga yang cukup signifikan maka Kemendag akan melakukan operasi pasar kembali.

Srie Agustina meminta masyarakat tidak khawatir karena pemerintah berupaya mengatasi gejolak harga bawang putih ini. Apalagi pemerintah sudah memberikan izin impor kepada delapan perusahaan dengan kuota 520.000 ton per tahun atau meningkat jika dibandingkan tahun lalu 445.000 ton per tahun.

"Produk impor bawang putih sudah masuk, tinggal disebar saja ke pedagang-pedagang pengecer. Mudah-mudahan awal Ramadhan harga sudah stabil," kata Srie.

Pada kesempatan pemantauan harga di Pasar KM5 itu, Srie juga mengamati bahwa harga bawang merah telah menurun signifikan dari semula Rp 50 ribu per kg menjadi Rp 38 ribu per kg. Penurunan harga ini karena dipengaruhi masuknya masa panen di sentra bawang merah Brebes.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement