REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Eko Yuli Irawan akan tetap menjalani latihan seperti biasa berbarengan dengan menunaikan ibadah puasa yang wajib bagi umat Islam di bulan suci Ramadhan. Tak makan dan minum dari fajar hingga terbenam matahari tidak menjadi alasan bagi peraih medali perak Olimpiade Rio 2016 itu untuk menjalani jadwal latihan pelatnas yang ketat.
"Saya selama ini alhamdulillah tetap puasa walaupun latihan," ujar Eko, salah satu atlet angkat besi andalan Indonesia, Sabtu (4/5).
Menurut Eko, ia berlatih tetap di dalam gedung dan tidak berlari-larian. Justru di bulan puasa ia merasa lebih nyaman karena waktunya menjadi terkesan lebih singkat. "Saya bangun tidur setelah itu pukul 9 latihan, pukul 12 selesai. Paling mandi, shalat dan istirahat. Pukul setengah empat sore sudah siap latihan, belum selesai latihan sudah adzan Maghrib, waktunya jadi lebih cepat," kata atlet asal Lampung itu.
Hanya jam makan saja yang diubah. Selain itu, Eko juga perlu menjaga berat badannya setelah seharian berpuasa dan latihan.
Namun demikian, Eko mengungkapkan, dulu pernah beradu argumen dengan pelatihnya ihwal menjalani latihan di bulan Ramadhan. "Pelatih beranggapan logis kan ya kalau enggak makan tenaga dari mana? Begitu pemikirannya. Saya enggak. Saya tetap puasa sampai berantem sama pelatih," kenang dia. "Saya percaya Yang Maha Kuasa bisa memberi yang tidak mungkin jadi mungkin. Percaya di situ saja. Lagi pula saya juga kalau mau tanding selalu diet. Ini buat latihan."
Akan tetapi ada juga momen ketika Eko harus meninggalkan ibadah puasa, yaitu ketika tampil di Olimpiade London 2012. "Itu kan Juli. Tinggal beberapa pekan lagi olimpiade jadi mau enggak mau puasanya pas libur latihan saja," kata Eko yang meraih medali perunggu di Olimpiade London itu.