REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta menyeleksi ketat penyedia makanan untuk berbuka puasa. Sebagai masjid bersejarah yang lekat dengan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, penyajian makanan untuk berbuka puasa untuk masyarakat. tidak bisa hanya sembarangan. Seleksi ketat itu, antara lain mulai dari aspek rasa, kebersihan, kesehatan, hingga penyajiannya.
Ketua Takmir Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Azman Latif mengatakan selain menyangkut kualitas, aspek kesehatan dan kebersihan memang menjadi prioritas utama. Hal itu, untuk melindungi para jamaah dari keracunan makanan atau hal lain yang tidak dikehendaki bersama. Untuk memastikan kesehatan masakan terjamin, bahkan pihak panitia harus mengecek kondisi tempat untuk memasak di masing-masing pemilik usaha katering.
Yayanti, salah satu pengusaha katering yang akan menyajikan gulai kambing di Masjid Gedhe Kauman itu, mengakui bahwa pihaknya harus bersaing dengan pengusaha katering lainnya. Meski hampir setiap tahun lolos sebagai salah satu penyaji hidangan buka puasa di masjid itu, setiap Bulan Ramadhan Yayanti harus kembali mengikuti tahap seleksi secara ketat sebagaimana tahun-tahun sebelumnya.
Dari puluhan usaha katering yang mengajukan, menurut Yayanti, hanya 11 katering yang dinyatakan lolos bekerja sama dengan pihak Takmir Masjid Gedhe Kauman pada Ramadhan tahun ini.
Untuk memasak gulai kambing yang sehat dan berkualitas, warga kompleks Masjid Gedhe Kauman itu, mengakui bahwa dirinya harus mencari penyedia daging kambing yang telah dikenal dalam menerapkan metode penyembelihan hingga pengelolaan daging kambing yang sehat serta sesuai ketentuan.
Untuk penyajian 1.800 bungkus masakan gulai kambing pada hari pertama, pemilik warung makan di Jalan K.H. Ahmad Dahlan Kota Yogyakarta itu diminta menyediakan sebanyak 350 bungkus.
Adapun 1.450 bungkus lainnya disajikan oleh sejumlah pengusaha katering lain yang juga dinyatakan telah memenuhi syarat oleh takmir masjid. Untuk harga setiap satu bungkus gulai kambing, takmir membeli Rp 11 ribu dari Yayanti. Seluruh hidangan takjil di Masjid Gedhe Kauman merupakan murni hasil gotong royong atau sumbangan dari masyarakat.
Pada Ramadhan tahun ini, banyak masyarakat yang berbondong-bondong memberikan donasi hingga terkumpul dana dengan nilai totalnya mencapai Rp 650 juta. Jumlah tersebut terus meningkat dari tahun ke tahun. Sebagai contoh, pada 2009 sumbangan donatur mencapai Rp 130 juta dan pada 2010 terus meningkat menjadi Rp 170 juta.
Selain untuk keperluan takjil, dana dari sumbangan yang terkumpul dari masyarakat tersebut juga digunakan untuk membiayai beragam keperluan, untuk kegiatan Ramadhan lainnya di Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta itu.