REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam menjalani ibadah puasa di bulan suci Ramadhan, seorang Muslim tidak hanya menahan diri dari makan, minum, dan hubungan suami-istri. Hal itu disampaikan Sekjen Kementerian Agama (Kemenag), M Nur Kholis Setiawan.
Dia mengatakan, puasa Ramadhan tidak sekadar rutinitas wajib yang dijalani umat Islam kala pagi hingga petang Ramadhan. Lebih jauh lagi, puasa dapat menjadi sarana belajar agar diri menjadi pribadi yang gemar bersyukur dan ridha.
“Puasa tidak sekedar ibadah rutin tetapi menjadikan kita agar pandai bersyukur dan ridlo atas apa yang diberikan Tuhan”, kata Nur Kholis Setiawan saat memberikan kultum di Musholla At-Tarbiyah Lantai VIII Gedung Kemenag, dikutip dari situs resmi Kemenag, Jumat (10/5).
Guru Besar Tafsir UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini menerangkan hakikat puasa dengan menukil ungkapan Abu Hasan as-Syadzili, pendiri tasawuf Syadziliyah dalam kitabnya Al-Mafaakhirul ‘Aaliyah fil Maasiris-Syaadziliyah. Abu Hasan menyebut, "Idza aradta an tandzura ila allahi bi-bashiratil imani wal-iqani daiman fakun lini'amillah syaakiran wa-biqadhaaihi raadliyan."
Kalimat tersebut bermakna, 'Jika kita ingin diberikan anugerah melihat Allah dengan basyirah keimanan dan keyakinan, maka teruslah senantiasa bersyukur atas segala anugerah nikmat dari-Nya serta selalu rela dan ridla atas segela ketentuan-Nya.'
Nur Kholis mepanjutkan, bashirah bisa dimaknai sebagai mata batin. Semakin diasah, mata batin akan semakin bagus. Ini berbeda dengan kata "ainun" yang diartikan sebagai mata dalam pengertian biologis. "Kalau mata, makin tua bukan semakin bagus, dan kadang mudah tertipu," ujarnya.
Agar bisa melihat kebenaran Tuhan, manusia harus rela (ridha) atas segala hal yang telah ditentukan Allah Swt. Kalau umat manusia bisa menguasai hawa nafsu dengan bersyukur atas nikmat Allah dan rela akan ketentuan-Nya, maka itu bisa menjadi indikator bahwa puasa yang kita lakukan berkualitas.
"Puasa kita bukan sebatas karena kita ingin mendapatkan pahala atau hadiah, tapi karena semata-mata barharap ridha Allah," ujarnya.