Selasa 14 May 2019 11:15 WIB

Kejuaraan Selancar Dunia di Bali Bisa Beri Dampak Positif

Kejuaraan Selancar Dunia bakal mendongkrak geliat ekonomi masyarakat Bali.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Esthi Maharani
Peselancar
Foto: Antara/Ampelsa
Peselancar

REPUBLIKA.CO.ID, GIANYAR -- Kejuaraan selancar dunia atau World Surf League (WSL) Champions Tour 2019 yang digelar di Pantai Keramas, Kabupaten Gianyar, Bali pada 13 - 25 Mei 2019 diyakini berdampak positif bagi pariwisata di Tanah Air. Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyebut, gelaran itu bakal mendongkrak geliat ekonomi masyarakat Bali.

Ketua Tim Percepatan Wisata Bahari, Kemenpar, Indroyono Soesilo, mengatakan, Kejuaraan selancar masuk masuk dalam kategori sport tourism bergengsi. Sebab, diikuti puluhan peselancar kelas dunia dari berbagai negara dunia. Jutaan pasang mata akan melihat keindahan pantai dan ombak di Gianyar. 

“Tahun lalu 5 juta orang melihat kejuaraan ini streaming dari berbagai dunia dan tahun ini diperkirakan akan lebih,” kata Indroyono dalam keterangannya, Selasa (14/5).

Indroyono  mengungkapkan, pemerintah sejak tahun 2017 mengembangkan potensi selancar di Tanah Air. Pada tahun 2019 setidaknya terdapat 10 turnamen Qualifying Series (QS) dan satu Champions Tour. 

“Event berskala internasional ini mampu mengangkat citra Bali sebagai daerah tujuan wisata. Tahun ini merupakan yang keempat, setelah event serupa tahun 2008, 2013 dan 2018,” ujarnya.

Menurutnya, penggemar selancar adalah wisatawan mancanegara (wisman) yang kebanyakan berasal dari Australia. “Para surfer itu rata-rata menghabiskan 80 dolar AS perhari dengan lama tinggalnya minimal satu minggu. Mereka datang dengan keluarga, tim, bahkan fans,” katanya.

Mereka, kata Indroyono, menjadikan Bali sebagai the second home karena surfing. Mereka sudah familiar berselancar di ombak Kuta Bali. “Market-nya sudah jelas, mereka sudah ke Bali. Sekarang tinggal diperkenalkan spot baru itu ke negaranya,” tuturnya menambahkan.

Pada kesempatan yang sama perwakilan WSL Indonesia, Tipi Jabrik menambahkan, Pantai Keramas dipilih sebagai lokasi pertandingan WSL World Championship Tour 2019 karena ombak yang baik dengan ditunjang infrastruktur yang memadai sesuai persyaratan yang diminta panitia lomba.

"Ke depan, saya berharap seluruh komponen menjaga kelestarian pantai agar kondisi ombak bisa tetap baik untuk mendukung pelaksanaan kejuaraan selancar," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement