REPUBLIKA.CO.ID, MAGETAN - Penjualan carangmas yang merupakan jajanan khas Kabupaten Magetan, Jawa Timur, meningkat signifikan. Penjualan jajanan tradisional ini naik seiring tingginya permintaan konsumen selama bulan Ramadhan dan menjelang Lebaran 2019.
Pemilik usaha pembuatan carangmas, Indri, di Desa Sumberagung, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, mengatakan penjualannya meningkat hingga 50 persen dibandingkan dengan hari biasa.
"Peningkatan mulai terjadi sejak pertengahan bulan puasa ini," ujar Indri kepada wartawan di Magetan Jawa Timur, Kamis (23/5).
Menurut dia, pada hari biasa usaha rumah tangganya mampu memproduksi sebanyak 400 bungkus carangmas per hari. Sejak pertengahan puasa ini produksinya naik hingga mencapai 600 bungkus per hari.
"Permintaan jajan carangmas paling banyak berasal dari luar daerah. Di antaranya Surabaya dan Sidoarjo," kata dia.
Meski demikian, ada juga permintaan dari wilayah Magetan dan sekitarnya. Namun masih lebih banyak permintaan yang luar kota.
Biasanya permintaan datang dari pemilik toko oleh-oleh ataupun jajanan khas yang memang dipersiapkan untuk stok lebaran. "Untuk harga, tiap bungkusnya dijual Rp 4 ribu. Permintaan yang meningkat ini diperkirakan berlangsung hingga mendekati Lebaran nanti," kata dia.
Indri menjelaskan usaha pembuatan jajan carangmas tersebut sudah bertahun-tahun ia geluti bersama suaminya. Hal itu ia lakukan karena ingin melestarikan jajanan khas yang berbahan dasar dari ubi jalar dan gula tersebut.
Selain carangmas, ia juga memproduksi jajanan khas lainnya seperti rengginang, bolu kering, dan likak-likuk. Untuk pemasaran, selain pesanan lewat daring ada juga yang datang ke tempat usahanya untuk memesan. Akibat banyaknya penjualan, Indri dibantu sang suami dan sejumlah karyawannya terpaksa harus lembur guna memenuhi permintaan para konsumen.