REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Sudaryatmo soroti fasilitas rest area. Menurutnya, sejumlah rest area disepanjang jalur tol belum memiliki fasilitas yang memadai.
Sudaryatmo menyayangkan, pembangunan infrastruktur tol yang sangat gencar tidak diiringi pembangunan fasilits rest area yang cepat. "Tidak setiap rest area fasilitasmya lengkap," kata Sudaryatmo dalam sebuah acara diskusi, Sabtu (25/5).
Menurut Sudaryatmo, salah satu kesalahan dalam pembangunan fasilitas rest area di Indonesia yaitu tidak berdasarkan pada jumlah pengunjung. Pembangunan lebih mempertimbangkan kemampuan rest area dalam menampung jumlah kendaraan.
Padahal, selain untuk beristirahat dan parkir kendaraan, banyak pengunjung yang juga membutuhkan rest area untuk mampir beribadah atau membersihkan diri di toilet. Akibatnya, banyak terjadi penumpukan di toilet.
"Jumlah antara toilet cewek dan cowok sama padahal jumlah cewek lebih banyak," tutur Sudaryatmo.
Selain menyoroti fasilitas rest area, Sudaryatmo juga menyoroti perilaku konsumen saat berbelanjan menjelang lebaran. Menurut Sudaryatmo, menjelang lebaran biasanya konsumen akan melakukan panic buying.
Panic buying terjadi karena masyarakat khawatir akan terjadi lonjakan harga tinggi sehingga membeli barang melebihi kebutuhan. Sudaryatmo mengatakan perilaku panic buying ini harus diantisipasi karena bisa menyebabkan lonjakan permintaan yang tidak natural. "Terkait ini, pemerintah harus menjamin pasokan," terang Sudaryatmo.