Pemudik Waspadai Tanjakan Tarahan Jalinsum

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Ani Nursalikah

Rabu 29 May 2019 12:03 WIB

Kondisi Tanjakan Tarahan di KM 21 - 22 Jalan Lintas Sumatra (Jalinsum) Lampung, Selasa (28/5).  Foto: Republika/Mursalin Yasland Kondisi Tanjakan Tarahan di KM 21 - 22 Jalan Lintas Sumatra (Jalinsum) Lampung, Selasa (28/5).

REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG -- Arus mudik dan balik Lebaran menjadi ajang favorit lalu lintas pemudik asal Jawa dan Sumatra melintas di Jalan Lintas Sumatra (Jalinsum) ruas Lampung. Selain jalan tol, setiap pemudik berkendaraan roda dua, empat dan lebih mau tidak mau melintas di Tanjakan Tarahan KM 21-22 Jalinsum.

Tanjakan Tarahan yang berada di Desa Tarahan, Kecamatan Katibung, Kabupaten Lampung Selatan, kondisi sebelumnya menanjak, menikung, dan berada perbukitan dekat tepian pesisir Teluk Lampung. Saking seringnya terjadi kecelakaan beruntun, mobil mogok, dan rawan kriminalitas, tanjakan tersebut terus dipugar menjadi sedikit lebih landai. Namun, tak mengubah jalurnya.

Baca Juga

Pemantauan Republika.co.id, Selasa (28/5), pos polisi sudah berdiri di tempat itu, rambu-rambu lalu lintas peringatan juga terpasang di berbagai sisi jalan, median pemisah jalan setinggi 50 cm dipasang memanjang jalur tanjakan. Pengendara dari Kota Bandar Lampung menuju Pelabuhan Bakauheni, dari bawah biasanya langsung menancap gas kendaraannya agar tidak terhenti di tengah tanjakan.

Sedangkan dari kendaraan dari Pelabuhan Bakauheni menuju kota Bandar Lampung dan kota-kota di Sumatra, biasanya tidak menekan gas kendaraannya karena menukik dan menikung. Kecelakaan beruntun sering terjadi karena kondisi truk sarat muatan yang tidak sanggup menanjak ketika berada di tengah tanjakan dan menikung. Akibatnya, truk mundur, dan menabrak kendaraan di belakangnya.