REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kamar Dagang dan Industri (Kadin) bersama PT Bulirpadi Lintas Nusantara dan Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah memperkenalkan bawang putih lokal. Langkah ini dilakukan untuk menggenjot swasembada bawang putih lokal.
Ketua Komite Tetap Advokasi Kadin Indonesia Rahman Usman mengatakan pihaknya mendukung kewajiban tanam bawang putih lokal dari Kementerian Pertanian (Kementan). Apalagi bawang putih lokal memiliki kelebihan dibandingkan bawang putih impor.
"Kadin sepenuhnya mendukung dalam rangka tindak lanjut Kementan, produk pertanian untuk perluasan pangan. Produksi lima persen dari kebutuhan nasional, jauh sekali. Maka swasembada," ujarnya di Pasar Santa, Rabu (29/5).
Sementara Direktur perusahaan swasta PT Bulirpadi Lintas Nusantara Stephen Lo menambahkan pihaknya optimis swasembada bawang putih di tengah kebutuhan yang terus meningkat dari tahun ke tahun di dalam negeri. Demonstration plot (demplot) di kecamatan Bawang terus dimaksimalkan untuk menjadikan Batang sebagai sentra bawang putih.
“Kami juga mencari daerah lain yang belum banyak tertanam,” ucapnya.
Adapun beberapa lokasi yang berpotensi untuk menjadi setra produksi bawang putih lokal di antaranya, Kabupaten Mamasa Sulawesi Barat, Batu Malang Jawa Timur, Solok Sumatera Barat, Samosir Sumatera Utara, Kecamatan Sembalun Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Menurut dia mahalnya bibit bawang putih lokal menjadi kendala bagi para petani. Selain itu, ada masalah lain yang berkembang di lapangan sehingga memengaruhi kualitas produksi bawang putih lokal.
"Tidak semua berhasil, banyak juga yang gagal. Permasalahan di lapangan, mulai dari bibit yang berkualitas rendah, pupuk, hama, sehingga pendampingan baik dari Dinas Pertanian dan swasta masih sangat dibutuhkan," ungkapnya.