Jumat 31 May 2019 18:47 WIB

Bingkisan Lebaran untuk Palestina dan Suriah dari ACT

Sudah bertahun-tahun, keluarga di Suriah merayakan lebaran di tenda pengungsian.

Aksi Cepat Tanggap (ACT) berikhtiar untuk kembali menyapa keluarga Palestina dan Suriah, membawa bingkisan Lebaran untuk mereka.
Foto: ACT
Aksi Cepat Tanggap (ACT) berikhtiar untuk kembali menyapa keluarga Palestina dan Suriah, membawa bingkisan Lebaran untuk mereka.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sudah berlangsung menahun, keluarga di Palestina dan Suriah merayakan Lebaran di tenda pengungsian. Mereka mengalami keterbatasan akibat konflik dan krisis yang menaimpa tanah air mereka

Demi menebar kebahagiaan Idulfitri, Aksi Cepat Tanggap (ACT) berikhtiar untuk kembali menyapa keluarga Palestina dan Suriah, membawa bingkisan Lebaran untuk mereka. Direktur Global Humanity Response (GHR) - ACT Bambang Triyono mengatakan, rencananya bingkisan Lebaran akan menyasar ribuan keluarga Palestina dan Suriah.

Baca Juga

“Total calon penerima manfaat di Palestina dan Suriah yang menerima hadiah Lebaran ada lebih dari 1.800 keluarga. Jumlah tersebut belum termasuk jumlah jiwanya,” ungkap Bambang.

Dalam tradisi berlebaran, mendapat bingkisan saat Lebaran menjadi kebahagiaan tersendiri bagi umat Muslim, tetapi kesempatan itu tidak selalu menghampiri keluarga di Palestina dan Suriah. Banyak di antara mereka yang tidak bisa membeli makanan untuk disajikan saat Lebaran, apalagi untuk membeli bingkisan untuk mereka berikan maupun untuk dirinya sendiri.

Membuka kembali ingatan Hari Raya Idulfitri 1439 Hijriyah, biasanya bingkisan Lebaran yang diberikan berupa pakaian baru untuk anak yatim-piatu, juga santunan uang tunai dan bantuan yang ditujukan kepada keluarga prasejahtera di Palestina dan Suriah. Begitupun dengan Lebaran kali ini, kata Bambang, bingkisan juga dalam bentuk serupa.

Untuk Suriah, ACT mempersiapkan bantuan pangan yang menyasar lebih dari 300 keluarga prasejahtera dalam Suriah, terutama yang tinggal di tenda pengungsian. Ada bingkisan berupa pakaian baru untuk 300 anak Suriah yang mengungsi di Turki. Juga bantuan pangan untuk 233 keluarga Suriah yang mengungsi di Lebanon.

“Insyaallah, akan ada juga paket lebaran untuk 500 anak yatim dan santunan untuk 500 keluarga penyandang disabilitas di Palestina,” kata Bambang.

Perang memang telah membuat anak-anak Suriah turut menjadi korban. Meski sudah berpindah ke Turki, hidup keluarga Suriah juga tidak serta-merta menjadi lebih mudah. Banyak dari mereka yang hidup serba terbatas dengan kondisi perekonomian yang tidak memungkinkan untuk merayakan lebaran seperti perayaan lebaran sebelum perang menimpa kehidupan mereka.

Pada akhirnya, makna perayaan Idulfitri bagi keluarga Suriah maupun Palestina sangatlah sederhana. Mereka pun sudah sangat bersyukur jika bisa berkumpul dengan keluarga dalam keadaan aman. Untuk itu, ACT mengajak sahabat kemanusiaan semua untuk mendukung dan mendoakan keberlangsungan program bantuan berupa bingkisan lebaran untuk keluarga Palestina dan Suriah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement