REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Platform penjualan tiket penerbangan mengimbau masyarakat untuk lebih jeli dalam memilih rute yang ditempuh. Sebelumnya masyarakat banyak yang mengeluhkan mahalnya harga tiket dengan rute transit yang berputar-putar.
Senior Public Relations Executive Tiket.com Yosi Marhayati menjelaskan, pemilihan rute transit pesawat sudah secara otomatis akan dilakukan oleh sistem Tiket.com.
"Jadi nanti modelnya apabila rute tujuan akhir habis di Tiket akan melakukan pencarian secara otomatis menawarkan rute alternatif dengan transit. Logaritma-nya akan memberikan saran dalam kolom pencarian sebagai alternatif," jelas Yosi kepada Republika.co.id, Kamis (30/5).
Sistem pencarian rute tersebut juga telah menyesuaikan dengan harga oleh maskapai penerbangan yang ditentukan untuk penerbangan rute transit. Traveloka menyebut, harga yang tertera di platform merupakan harga yang didapatkan langsung dari pihak maskapai.
"Sehubungan dengan pemberitaan seputar harga tiket pesawat yang melambung, selain harga tersebut adalah harga kelas bisnis yang tentu saja jauh lebih mahal dibanding harga kelas ekonomi, yang pada saat viral kemarin sudah habis," kata Public Relations Director Traveloka Sufintri Rahayu.
Dia juga mengimbau masyarakat untuk jeli meneliti pembelian. Karena pemilihan pesawat sangat mudah sekali diatur sesuai dengan kebutuhan dan preferensi konsumen. Dalam platform tersebut, melalui filter pencarian, masyarakat dapat memilih penerbangan langsung (direct flight) serta kelas penerbangan apakah bisnis atau ekonomi.
"Harga dan ketersediaan stok tiket sendiri sifatnya dapat terus berubah secara real-time, untuk itu kami juga menyarankan pengguna kami untuk dapat melakukan pengecekan terus secara berkala, dan mengatur fitur Price Alert yang tersedia di platform kami, terutama di saat-saat peak season seperti sekarang ini," jelasnya.
Beberapa waktu belakangan ini, banyak masyarakat yang mengeluhkan harga tiket pesawat yang tidak masuk akal menjelang puncak mudik Lebaran Idul Fitri 1440 H. Sebelumnya, mendapatkan informasi dari seseorang yang mengeluhkan adanya harga tiket Jakarta-Padang Garuda Indonesia dijual di agen penjualan tiket daring seharga Rp 6,8 juta. Meski mahal, tiket tersebut pun habis terjual.
Padahal Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 106 Tahun 2019 tentang Tarif Batas Atas (TBA) Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri, TBA Jakarta-Padang untuk pesawat jet hanya sekitar Rp 1,4 juta.
Sekretaris Direktorat Jendral Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Nur Isnin Istiartono mengatakan masyarakat perlu mencermati betul detil rute pembelian tiket pesawat melalui online, apakah penerbangan langsung atau tidak.
Sebab, menurutnya tidak mungkin jika maskapai menjual tiket pesawat rute Bandung ke Medan namun mencapai Rp 21 juta. Jika terdapat harga tiket yang tidak masuk akal dipastikan merupakan rute tidak langsung.
“Itu kan namanya muter-muter piknik itu, hati-hati saja. Dicek betul kalau itu nggak layak jangan dibeli,” jelas Isnin, Rabu (29/5).