REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Menteri Agama RI, Prof Said Agil Husin Al Munawar menjadi imam dan khatib shalat Idul Fitri 1440 Hijriah di Masjid Istiqlal Jakarta, Rabu (5/6). Dalam khutbahnya, dia menyerukan agar umat Islam untuk meminta maaf dan saling memaafkan di hari raya idul fitri ini.
Sebenarnya, menurut dia, memulai meminta maaf pada orang lain bukanlah hal yang merugikan. Karena itu, umat Islam tidak boleh takut dengan label "kalah".
"Jangan merasa harga diri menjadi turun gara-gara meminta maaf, ataupun takut dengan label 'kalah', karena sesungguhnya dengan meminta maaf, sama saja kita sudah menang melawan ego pribadi," ujar Prof. Said saat menyampaikan khutbahnya di hadapan puluhan ribu jamaah shalat id di Masjid Istiqlal Jakarta, Rabu (5/6).
Prof. Said mengatakan, meminta maaf kepada orang lain memang tidak mudah, karena diperlukan kesadaran dan kerendahan hati untuk menyesesali kesalahannya sendiri. Begitu pun dengan memaafkan, butuh hati yang lapang untuk bisa melupakan begitu saja kezaliman yang diterima.
Namun, menurut dia, umat Islam harus tetap mengutamakan keikhlasan hati, karena Allah di atas segalanya. Bayangkan jika Allah tidak mengampuni dosa-dosa yang kita lakukan betapa bertumpuknya dosa yang sudah kita lakukan.
Oleh karena itu, kata dia, dengan cara ikhlas dan berserah diri kepada Allah akan membebaskan umat Islam dari belenggu amarah. "Dari sini, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa meminta maaf ataupun memaafkan itu sama mudahnya, asalkan didasari niat ikhlas karena Allah Swt," kata guru besar Ilmu Tafsir Hadis UIN Syarief Hidayatullah ini.
"Meminta maaflah di setiap kesempatan, karena bisa jadi perkataan ataupun perbuatan kita membuat orang lain tersakiti. Begitu pun dengan memaafkan," imbuhnya.