REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG—Pergerakan lalu lintas arus balik di ruas tol Semarang- Solo berangsur-angsur menurun. Namun volume kendaraan yang melintas di ruas tol ini masih menunjukkan lonjakan volume kendaraan di atas kondisi normal.
Data yang dihimpun dari PT Trans Marga Jateng (TMJ) menunjukkan, setelah puncak arus balik berlangsung pada Sabtu (8/6) atau akhir pekan kemarin, lonjakan volume kendaraan masih berlangsung sepanjag H+4 Lebaran, Ahad (9/6) kemarin.
Di gerbang tol (GT) Banyumanik, akumulasi pergerakan kendaraan arus balik di ruas tol Semarang- Solo pada H+4 masih mencapai 88.682 kendaraan.
“Sebanyak 64.154 kendaraan keluar dari GT Banyumanik dan sebanyak 24.528 kendaraan masuk melalui GT Banyumanik,” ungkap Asisten Manager Hukum dan Kehumasan, PT TMJ, Yudha Wastu Pramuka, Senin (10/6).
PT TMJ juga mencatat total data pergerakan kendaraan sepanjang H+4 Lebaran mencapai 166.807 kendaraan, di mana sebanyak 70.830 kendaraan masuk dan sebanyak 95.977 kendaraan keluar dari ruas tol Semarang- Solo.
Akumulasi ini berdasarkan data masuk dari lima GT yang ada di ruas tol di ruas tol Semarang- Solo. “Masing- masing GT Banyumanik, GT Ungaran, GT Bawen, GT Salatiga serta GT Boyolali,” lanjutnya.
Sebagai perbandingan pergerakan kendaraan pada H+3 Lebaran di ruas tol Semarang- Solo mencapai 197.249 kendaraan. Rinciannya sebanyak 82.871 kendaraan masuk dan sebanyak 114.377 kendaraan keluar meninggalkan ruas tol ini.
Khusus kendaraan arus balik yang keluar dari GT Banyumanik menuju ke ruas tol Semarang dan GT Kalikangkung, pada H+3 Lebaran tercatat mencapai 70.201 kendaraan. PT TMJ bersama dengan aparat kepolisian juga melakukan rekayasa one way untuk mengurai kepadatan di ruas tol ini.
Sementara itu, berdasarkan pantauan Republika.co.id, dibandingkan dengan H+3 Lebaran, pergerakan arus lalu lintas pada H+4 Lebaran, Ahad kemarin juga berlangsung relatif lebih lancar.
Pergerakan kendaraan di ruas tol Semarang- Solo tersebut masih mendominasi jalur B atau arah Semarang. Kepadatan hanya terpantau di beberapa titik seperti kawasan rest area, akibat antrean kendaraan yang akan masuk tempat istirahat tersebut.
Selain itu juga di GT Banyumanik, karena antrean kendaraan yang akan melakukan transaksi elektronik di gardu pembayaran. Namun secara umum,tidak sampai terjadi penumpukan kendaraan yang panjang.