Kamis 22 Aug 2019 23:35 WIB

SPBU di Kota Sorong Kembali Beroperasi Normal

Sebelumnya, sejumlah SPBU yang ada di kota itu melakukan layanan buka tutup.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Andi Nur Aminah
SPBU
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
SPBU

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Unit Manager Communication, Relations and CSR Marketing Operation Region (MOR) VIII PT Pertamina (Persero) Brasto Galih Nugroho mengatakan tujuh SPBU di Kota Sorong telah beroperasi pada Kamis (22/8), menyusul mulai kondusif situasi di Sorong saat ini. Brasto menyebut ketujuh SPBU yang telah beroperasi tersebut berada di Km 18, Km 9, Kampung Baru, Jalan Baru, Remu Hansen, Sorpus, dan Aimas.

Brasto menyampaikan, sejak Senin hingga Rabu pekan ini, SPBU di Kota Sorong buka-tutup menyesuaikan dengan situasi keamanan dan sesuai hasil koordinasi dengan aparat keamanan.

Baca Juga

"Mulai Kamis (22/8) pagi, SPBU tersebut telah beroperasi normal," ujar Brasto dalam keterangan tertulis yang diterima //Republika.co.id// di Jakarta, Kamis (22/8).

Sales Executive Retail Papua Barat MOR VIII PT Pertamina (Persero) Arthur Kemal Pamungkas mengatakan pihaknya berharap kondisi keamanan di Kota Sorong dapat senantiasa kondusif sehingga pelayanan BBM kepada konsumen dapat terus berjalan normal seperti saat ini. Arthur, mengatakan, Pertamina memastikan stok BBM di Terminal BBM Sorong dalam kondisi baik dan aman.

"Semoga kondisi terus kondusif sehingga SPBU akan buka normal melayani masyarakat seperti biasa. Namun, kami terus memantau situasi," ujar Arthur.

Arthur menambahkan, aparat keamanan juga turut mengawal penyaluran BBM dari Terminal BBM Sorong ke SPBU dan mengawal SPBU-SPBU di Kota Sorong. "Adapun di Kabupaten Fakfak, satu SPBU regular dan tiga SPBU kompak (nonregular) beroperasi dengan normal," kata Arthur menambahkan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement