REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) menggelar inspeksi terhadap Stadion Manahan Solo sebagai salah satu venue yang disiapkan PSSI untuk maju sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2020. Dua personel dari FIFA menggelar inspeksi di dalam Stadion Manahan selama tiga jam pada Selasa (17/9).
Sekretaris Asprov PSSI Jawa Tengah Purwidyastanto mengatakan, personel FIFA melakukan inspeksi terkait proses Indonesia mengajukan bidding untuk keperluan Piala Dunia U-20 2020. Prosesnya dimulai dari surat-menyurat awal, lalu penyusunan administrasi kemudian dimasukkan dan diputuskan Indonesia menjadi salah satu kandidat oleh FIFA.
"Kalau sudah diputuskan dalam bentuk kandidat, maka mereka juga akan merasakan itu sebagai sebuah ketertarikan, melihat peluang Indonesia, sehingga mereka datang ke sini. Hari ini mereka melakukan inspeksi," kata Purwidyastanto kepada wartawan seusai inspeksi personel FIFA.
Dia menjelaskan, yang dicek oleh personel FIFA mencakup segala perlengkapan dan fasilitas ruangan Stadion Manahan menurut standar yang ditetapkan FIFA. Kondisi permukaan lapangan serta fasilitas-fasilitas pendukung, termasuk untuk media, alur, dan konektivitas antarruangan diperiksa.
Menurutnya, konsentrasi inspeksi personel FIFA tidak hanya di Stadion Manahan. Setelah dari Stadion Manahan, mereka juga memperhatikan lapangan-lapangan yang digunakan untuk latihan. Lapangan yang dikunjungi di antaranya, Stadion Sriwedari, Lapangan Kottabarat, serta Lapangan Banyuanyar. Sebab, nantinya tim-tim peserta kontestan akan banyak menghabiskan waktu di lapangan latihan. Mereka bisa berlatih minimal sehari sekali.
Namun, ketika bertanding di Stadion Manahan pada babak penyisihan atau pertandingan yang telah terjadwal hanya beberapa kali. Asprov PSSI Jateng dan Pemkot Solo berupaya mendukung dari sisi fasilitas lapangan latihan.
"Bagi kami di Asprov Jateng dan perwakilan Pemkot Solo, kami melihat unsur betapa seriusnya mereka hingga tertarik untuk memberikan semacam upaya inspeksi sedetail itu. Karena sewajarnya kalau tidak tertarik suatu hal akan biasa-biasa aja," kata dia.
Nantinya, setelah melakukan inspeksi, FIFA akan melakukan analisis dan penilaian kemudian baru diputuskan. Selain Stadion Manahan, ada beberapa stadion lain yang diajukan sebagai kandidat tuan rumah Piala Dunia U-20. Di antaranya, Stadion Mandala Krida Yogyakarta, Stadion Dipta di Bali, Gelora Bung Karno di Jakarta, Stadion Pakan Sari di Kabupaten Bogor, Stadion Jalak Rupat di Kabupaten Bandung, dan Stadion Patriot di Bekasi. "Konsen kami tentu berharap Stadion Manahan. Harapannya apa yang kami harapkan nanti kami diterima dan event turnamen FIFA dapat berlangsung disini itu terwujud," kata dia.
Sementara itu, Kasi Sarana Prasarana Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Solo Totok Supriyanto mengatakan, saat inspeksi personel FIFA tidak memberikan komentar, melainkan hanya mencatat. Dia mengaku belum mengetahui hasil dari inspeksi tersebut.
"Tadi mereka melihat-lihat saja, kami hanya mengikuti. Yang diinspeksi hampir semua ruangan, termasuk rumput. Mudah-mudahan nilainya bagus," kata Totok.
Totok menyatakan, teekait lapangan pendukung, dari Pemkot Solo nanti akan mendukung untuk kebutuhan lapangan latihan. Hal itu akan disesuaikan dengan standarisasi yang ditetapkan FIFA.