REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Ole Gunnar Solskjaer sama sekali tidak menunjukkan kepanikan. Padahal karirnya sebagai pelatih Manchester United dalam bahaya.
Setelah meraih dua kemenangan beruntun di berbagai ajang, United terjerembab di pekan keenam Liga Primer Inggris. Skuat Iblis Merah ditaklukkan tuan rumah West Ham United, 0-2, di London Stadium, Ahad (22/9) malam WIB.
"Saya sudah mengatakan berulang kali, akan ada pasang surut," kata Solskjaer seperti dikutip dari BBC, Senin (23/9).
Sang juru taktik merasa wajar jika ada kekecewaan. Namun ia tetap memandang secara positif. Soklskjaer lebih mengetahui kelemahan timnya. Menurutnya mereka kekurangan penggawa berkualitas di laga besar.
Kekalahan Manchester United diperparah dengan cederanya Marcus Rashford. Penyerang 21 tahun itu hanya tampil selama 61 menit melawan West Ham. "Tim medis akan memeriksa dan melihat seberapa parah cederanya," ujar Soslkjaer.
Sejumlah tokoh yang berkaitan dengan United, menyatakan kegundahan mereka. Salah satunya Roy Keane. Sang mantan kapten tidak membahas kekalahan Iblis Merah dari West Ham secara spesifik. Tapi lebih melihat ke dinamika anak-anak Old Trafford secara keseluruhan.
"Anda bisa saja kalah dalam sebuah pertandingan, tapi segala sesuatu tentang United saat ini seperti kurang bersemangat. Tak ada kualitas, tak ada hasrat, tak ada sosok pemimpin," ujar sosok yang kini menjadi komentator Sky Sports itu.
Keane melihat Skuat MU saat ini tidak memiliki karakter layaknya tim besar. Garry Neville mengatakan sesuatu yang lebih halus. Neville menilai apa yang terjadi di klubnya, lantaran kekurangan pemain berkualitas. Ia yakin pada bursa transfer Januari 2020, manajemen akan bermanuver menambah amunisi berkelas.