REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat (UIWP2B) memberangkatkan tim pemulihan kelistrikan pascaaksi massa yang terjadi di Wamena dan menyebabkan kerusakan pada beberapa aset PLN.
"Sebanyak 45 personel yang terdiri atas pegawai PLN dan mitra kerja diterjunkan untuk membantu pemulihan sistem kelistrikan di lokasi tersebut," ujar General Manager PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat (UIWP2B) J. A. Ari Dartomo dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id di Jakarta, Selasa (24/9).
Kata Ari, tim juga membawa beberapa peralatan yang diperlukan untuk pemulihan dan sarana komunikasi. "Sampai menunggu keadaan kondusif, kami fokus untuk mengoperasikan pembangkit terlebih dahulu. Ada jaringan yang putus dan gardu yang terganggu sehingga beberapa lokasi tidak dapat penerangan," lanjut Ari.
Ari menyampaikan, saat ini daya yang bisa disalurkan dari PLTMH Walesi, PLTMH Sinagma, dan PLTD Sinagma sebesar 1,5 Megawatt (MW) meningkat dibanding Senin (23/9) malam, tambahan daya tersebut seperti penghantar ke Bandar Udara Wamena, Polres Jayawijaya, Kodim 1702 Jayawijaya dan RSUD Wamena sebagai posko sementara masyarakat.
"Untuk kerusakan atau aset apa saja yang terdampak, kami akan melakukan inventarisasi sepanjang jaringan terlebih dahulu apabila sudah ada petunjuk dari pihak keamanan," sambung Ari.
Ari menambahkan, terdapat beberapa penyulang yang masih belum bisa dinyalakan karena jaringan masih mengalami kerusakan. PLN, kata dia, masih terus berjaga dan mengupayakan pelayanan kelistrikan dengan memaksimalkan penyulang yang masih beroperasi.
"Kami akan berusaha semaksimal mungkin memulihkan pasokan listrik secepatnya, namun tetap memprioritaskan keamanan dan keselamatan petugas," ucap Ari menambahkan.