REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Bulan Oktober diperingati sebagai bulan inklusi keuangan. BRI Syariah sebagai salah satu lembaga jasa keuangan syariah di Indonesia turut berupaya meningkatkan literasi keuangan.
Pada bulan Oktober BRI Syariah menggelar program Board of Director (BOD) Mengajar yang bertujuan mengajak masyarakat menabung.
Direktur Bisnis Komersil BRI Syariah Kokok Alun Akbar mensosialisasikan budaya giat menabung sejak usia dini kepada siswa SMPN 1 Jember.
“Menabung itu penting untuk masa depan dan harus dibiasakan sejak kecil,” ujar Alun.
Dia menceritakan baanyak keuntungan yang kita dapat dari menabung di bank. Menabung di bank, kata dia artinya tidak hanya memiliki simpanan yang bisa digunakan saat dibutuhkan, tapi juga mengajari kita untuk mengatur keuangan.
"Apalagi generasi muda saat ini sudah bisa menikmati layanan perbankan yang serba mudah akibat digitalisasi. BRIsyariah sebagai salah satu bank syariah di Indonesia sudah menyediakan kemudahan transaksi untuk nasabah," ucap dia.
Kokok menceritakan kemudahan untuk menabung di bank. Dahulu, untuk bertransaksi, orang harus datang ke kantor bank. Lalu pada kemanjuan selanjutnya muncul mesin ATM yang memungkinkan nasabah bertransaksi di luar bank.
Berikutnya nasabah makin dimudahkan dengan adanya mesin EDC yang bisa menerima transaksi via kartu di berbagai tempat. Sekarang, berbagai transaksi keuangan bisa dilakukan di gawai, dengan koneksi internet.
"Disrupsi ini membuat kita berlomba-lomba mencari teknologi terkini yang bisa diaplikasikan. Tugas generasi muda adalah membuat temuan-temuan tersebut,” tutur Alun.
Selain menyampaikan pentingnya menabung, Alun juga mengajak siswa SMPN 1 Jember untuk mempersiapkan masa depannya dengan matang. Alun mengatakan masa depan penuh tantangan.
Jika generasi muda tidak memiliki skill yang cukup, bisa jadi tidak siap. Mengutip Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Alun mengatakan generasi muda wajib menguasai Bahasa Inggris, coding dan pemgrograman, kepemimpinan dan mampu menganalisa data serta psikologi.
"Generasi muda harus paham pentingnya big data. Dari transaksi electronic money, penyedia jasa bisa menganalisa selera pasar. Data tersebut akan diolah untuk memproyeksikan tren di masa yang akan datang. Jadi sangat penting bagi generasi muda untuk paham,” ucap Alun.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan tingkat inklusi keuangan dapat menyentuh 75 persen pada tahun 2019. Sementara itu tingkat literasi keuangan ditargetkan bisa mencapai 35 persen. BRI syariah juga memberikan bantuan kepada SMPN 1 Jember berupa fasilitas Pendidikan.