Selasa 05 Nov 2019 19:11 WIB

HPS 2019, Nilai Transaksi Ekonomi Tembus Rp 8 M

Perayaan HPS momen saling mengingatkan kekuatan setiap negara ada di pangan.

Perhelatan akbar Hari Pangan Sedunia (HPS) ke 39 di Lapangan MTQ Kota Kendari akhirnya resmi ditutup.
Foto: Kementan
Perhelatan akbar Hari Pangan Sedunia (HPS) ke 39 di Lapangan MTQ Kota Kendari akhirnya resmi ditutup.

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Perhelatan akbar Hari Pangan Sedunia (HPS) ke 39 di Lapangan MTQ Kota Kendari akhirnya resmi ditutup. Selama empat hari pelaksanaan, terdapat 266 stan pameran dan 88 stan kuliner ramai dikunjungi pengunjung. Selama tiga hari pameran, total pengunjung diperkirakan 83 ribu orang. Total nilai transaksi, baik dalam bentuk penjualan langsung dalam pameran, bazar UKM, kuliner maupun pemesanan barang senilai Rp 8 miliar lebih.

Sekda Sulawesi Tenggara La Ode mustari sangat mengapresiasi pelaksanaan di wilayahnya. Dirinya memaknai perayaan HPS sebagai momen saling mengingatkan bahwa kekuatan setiap negara ada di pangan. Kakao dan sagu sebagai dua komoditas unggulan wilayahnya yang  selama ini terpendam, mampu ditampilkan kepada tamu-tamu manca negara.

Baca Juga

"Secara pribadi kami bersyukur betapa kuatnya komitmen kita terhadap pangan. Saya juga terharu setiap elemen saling bahu membahu mensuseskan acara ini. Peringatan HPS adalah berkah bagi kami karena memberikan dampak baik bagi daerah. Potensi daerah berkembang dan memberikan peningkatan bagi roda ekonomi masyarakat. Maka cukuplah kami katakan kegiatan ini berjalan dengan sukses," ujar La Ode dalam siaran persnya.

Dalam sambutan penutupannya, Direktur Perbenihan Hortikultura, Sukarman menyebutkan peserta yang hadir pada acara pembukaan di Angata tercatat lebih dari 5.000 orang. Sebanyak 12 Gubernur/Wakil Gubernur, anggota DPR RI dan DPRD, 71 Bupati/ Walikota seluruh Indonesia, 16 Duta Besar/ perwakilannya, serta perwakilan 6 organisasi Internasional, Kementerian/lembaga terkait, stakeholder, petugas, petani dan masyarakat umum.

“Dalam pembukaan tersebut juga sukses dilaksanakan gelar inovasi teknologi budidaya dan pengolahan kakao dengan berbagai varietas unggul komoditas pertanian. Termasuk di dalamnya bimbingan teknologi pada petani dan petugas, Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) dan bimbingan teknologi kepada petani dan petugas,” papar Sukarman.

Sesuai tema HPS 2019 yang berbunyi, "Teknologi Industri Pertanian dan Pangan Menuju Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045”, pada kesempatan tersebut juga diadakan festival Pangan Lokal Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA). Kegiatan ini diikuti 34 peserta yang merupakan perwakilan Tim Penggerak PKK Provinsi bekerja sama dengan pelaku usaha pangan lokal.  Festival terdiri dari kategori produk olahan pangan komersial dan kategori lunch box yang terdiri atas klaster sagu, umbi-umbian dan serealia.

Selain festival, turut juga dilaksanakan seminar nasional bertema, “Pemanfaatan Sumber Daya Pangan Lokal untuk mewujudkan Keanekaragaman Pangan Keluarga” yang diikuti 527 orang peserta. Sementara temu bisnis dihadiri oleh 250 peserta. Temu bisnis tersebut berhasil menggoreskan 26 MoU antara produsen dengan pembeli senilai Rp 35 miliar per tahun untuk produk kakao, minyak nilam, minyak kelapa (VCO),  produk  peternakan, buah dan sayuran. Bahkan Maroko tertarik untuk melakukan kerja sama dengan Sulawesi Tenggara.

Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir sangat bersyukur pelaksanaan HPS tahun ini diselenggarakan di wilayahnya. Diakuinya, event ini secara luas terbukti mampu membuat kota Kendari ramai, semarak dan sekaligus mengangkat potensi yang ada di Kendari.

“Alhamdulillah tadi pagi saya mendapat pesan dari Duta Besar Marokko untuk melangsungkan pertemuan di  Jakarta perihal potensi yang ada di Kendari. Ini adalah langkah awal yang akan kita tindak lanjuti termasuk ada beberapa negara lain yang sudah menunjukkan antusiasmenya,” papar Sulkarnain.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement