REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk pertama kali, sebuah perusahaan yang berbasis di Nepal, Rosebay, meluncurkan teknologi terkini untuk membantu perusahaan keuangan dan perbankan Indonesia. Sebuah teknologi yang keberadaannya dapat mendeteksi fraud, dan mampu membantu meningkatkan keuntungan bagi perusahaan.
“Kami fokus pada dua area, pertama, mendeteksi fraud menggunakan AI dalam merchant yang sama dengan amount berbeda, sistem AI bisa mendeteksi itu. Dan kedua, kita ada AI base marketing untuk menolong perusahaan menurunkan pengeluaran mereka tapi bisa meraih lebih banyak target nasabah,” ungkap CEO Rosebay, Rohit Kumar, saat ditemui awak media di Jakarta Convention Center (JCC) beberapa waktu lalu.
Salah satu teknologinya adalah Blockchainify yang modular, mudah dipasang, dan mudah digunakan. AI ini dapat meningkatkan kemampuan audit sehingga akan terbaca fraud setiap bulannya dalam sebuah perusahaan, in real time, sistem AI akan mendeteksi dan memblok transaksi penyebab fraud itu.
Pemeriksaan dan pengesahan dapat dilakukan dengan lebih mudah, sehingga juga otomatis dapat melindungi data-data nasabah. Untuk tingkat keamanan yang diberikan, teknologi ini dapat memberikan perlindungan dari serangan peretas dan eskalasi hak istimewa.
“Dalam kasus ini, perusahaan dapat melihat fraud setiap bulan dan bank akan mendeteksi. Sistem AI akan menolak pembayarannya karena ada fraud. Sistem AI sangat memungkinkan untuk menurunkan pengeluaran bank, serta membuat data keuangan lebih terlindungi dan aman bagi nasabah mereka. Dan inilah yang kita coba bawa ke Indonesia,” papar Rohit.
Rosebay juga menghadirkan teknologi yang bisa memberikan keuntungan pemasaran bagi perusahaan keuangan maupun perbankan. Teknologi tersebut adalah Sigmund, alat pemasaran yang secara otomatis menggunakan AI dan memungkinkan perusahaan untuk mengotomatiskan pemasaran dengan memberdayakan AI tanpa perlu menggunakan data scientist.
“Automated AI bertujuan untuk memungkinkan perbankan dan perusahaan keuangan lainnya seperti perusahaan asuransi, perusahaan multifinance, dan perusahaan Fintech menjalankan Cross-selling dan Up-selling berdasarkan AI,” kata Rohit lagi.
Sigmund menyediakan campaign yang dapat ditindaklanjuti untuk menghasilkan hasil bisnis nyata, seperti, meningkatkan penggunaan produk finansial (kartu kredit, angsuran, produk pinjaman), menekan biaya secara drastis dengan menghindari biaya pemasaran secara massal, mengubah push sales menjadi pull sales, mengirimkan pesan yang tepat kepada nasabah yang tepat, dan perhitungan ROI untuk memahami efektivitas pemasaran.