Senin 09 Dec 2019 19:29 WIB

Waktu Tempuh Jalur KA Stasiun Bandung-Tegalluar 20 Menit

Stasiun baru ini akan dibangun dengan desain futuristik.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Pekerja beraktivitas di area pembangunan Stasiun Tegalluar, Desa Tegalluar, Kabupaten Bandung.
Foto: Abdan Syakura_Republika
Pekerja beraktivitas di area pembangunan Stasiun Tegalluar, Desa Tegalluar, Kabupaten Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG --Jalur kereta baru Stasiun Bandung-Stasiun Tegalluar dipastikan akan dibangun. Yakni, berupa gabungan antara penggunaan rel double track yang sudah beroperasi, tambahan rel pada single track, dan pembangunan rel layang atau sistem elevated.

Menurut Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, jalur ini akan menggunakan rel yang sudah beroperasi dari Stasiun Bandung ke Stasiun Laswi sepanjang lima kilometer, yakni rel double track. Kemudian, dilanjutkan dengan Stasiun Laswi ke Stasiun Masjid Al Jabbar sepanjang tujuh kilometer dan masih merupakan single track.

Baca Juga

Ridwan Kamil mengatakan, Stasiun Masjid Al Jabbar sendiri baru akan dibangun sebagai akses utama ke Masjid Al Jabbar dan Gelora Bandung Lautan Api. Karena rel keretanya masih single track, akan dibuat menjadi double track.

"Stasiun baru ini akan dibangun dengan desain futuristik Ridwan Kamil," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil  dalam rapat koordinasi pembangunan jalur rel kereta yang menghubungkan Stasiun Bandung di Kebonkawung dan Stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung, di Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Jabar, Senin (9/12).

Rapat tersebut dihadiri oleh Wali Kota Bandung Oded M Danial, Dirut PT KAI Edi Sukmoro, dan Kepala Dinas Perhubungan Jabar Hery Antasari. Emil menjelaskan, panjang total jalur kereta Kebonkawung-Tegalluar ini adalah 16,2 kilometer. Dari Stasiun Masjid Al Jabbar ke Tegalluar, sebenarnya belum memiliki rel. Rencananya, akan dibangun rel double track langsung dengan cara elevated, atau rel layang.

"Waktu tempuh Stasiun Bandung-Tegalluar menggunakan kereta rel diesel ini sekitar 20 menit. Intinya update, sudah diputuskan akan dibangun stasiun kereta api baru di depan Masjid Al Jabbar, yang desainnya disesuaikan," papar Emil.

Menurut Emil, nantinya kawasan itu menjadi kawasan wisata religi, kawasan olahraganya di GBLA, dan koneksi dengan Tegalluar sebagai ujung dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Sehingga, kata dia, warga yang akan ke Jakarta rutenya ke Kebonkawung dulu. Kemudian, naik kereta menggunakan yang eksisting jalur kereta api ke Tegalluar, baru 40 menit ke Jakarta sesuai jadwal.

Proses yang dikerjakan dalam rapat tersebut, kata dia, adalah pengkoordinasian administrasi di Pemerintah Kota Bandung dan Kabupaten Bandung. Setelah masalah administrasi selesai, surat-surat yang sudah lengkap tersebut akan dibawa ke kementerian untuk bisa memulai pembebasan lahan dan pembangunannya.

Sementara menurut Dirut PT KAI Edi Sukmoro, jalur tersebut akan menggunakan kereta rel diesel. Kereta sistem LRT,  baru akan dibahas untuk program LRT Bandung Raya. "(Investasi) sedang dalam perhitungan, tetapi kurang lebih Rp 4 (triliun) lebih. Karena itu sebagian eleveted, tapi itu cuma dua kilometer," katanya.

Setelah itu, kata dia, semua landed atau ada di tanah. Total panjangnya dari Bandung 16,2 kilometer. "Itu semua dikerjakan konsorsium, bahkan mengundang pemda kalau mau barengan kita gotong akan lebih banyak," katanya. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement