Rabu 18 Dec 2019 18:32 WIB

Pupuk Kujang Pastikan Kebutuhan Pupuk di Indramayu Aman

Diprediksi, puncak musim tanam akan terjadi pada Januari - Februari 2020.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Pekerja melakukan bongkar muat pupuk urea bersubsidi.
Foto: Arif Firmansyah/Antara
Pekerja melakukan bongkar muat pupuk urea bersubsidi.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Stok pupuk di wilayah Kabupaten Indramayu pada musim tanam rendeng 2019/2020, dipastikan aman. Karenanya, para petani yang saat ini sedang bersiap memulai musim tanam diminta tidak khawatir.

Kabag Hubungan Eksternal PT Pupuk Kujang, Indra Gunawan, menjelaskan, untuk wilayah Kabupaten Indramayu, total stok pupuk urea bersubsidi di gudang lini III sampai dengan pertengahan Desember 2019, mencapai 15.636 ton atau 248 persen dibandingkan angka ketentuan stok tiga minggu kedepan sebanyak 6.308 ton.

Sedangkan stok pupuk organik, tersedia  1.647 ton atau 181 persen dibandingkan ketentuan stok tiga minggu sebanyak 911 ton. "Bila dilihat dari ketersediaan stok yang ada, masih surplus. Untuk pupuk urea, dapat memenuhi kebutuhan dua bulan kedepan," kata Indra, dalam siaran persnya, Rabu (18/12).

Indra menambahkan, sampai pertengahan Desember 2019, penyaluran pupuk urea bersubsidi di wilayah Kabupaten Indramayu mencapai 56.333 ton atau 88,5 persen dibanding kebutuhan menurut Dinas Pertanian (Distan) sebesar 63.658 ton.  Sedangkan penyaluran pupuk Organik sebanyak 6.022 ton atau 95 persen bila dibandingkan kebutuhan menurut Distan sebesar 6.313 ton. 

Indra memperkirakan, serapan pupuk akan tinggi pada puncak masa tanam pada awal 2020 mendatang. Sebagai produsen pupuk yang bertanggung jawab dalam pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi di Jawa Barat dan Banten, PT Pupuk Kujang terus memantau ketersediaan pupuk bersubsidi dari distributor hingga ke kios-kios pengecer.

"Kami juga memastikan pupuk sampai ke tangan petani yang berhak menerimanya," tegas Indra.

Untuk wilayah Jabar-Banten, Indra menyebutkan, total stok pupuk urea bersubsidi pada 15 Desember 2019 yang tersedia di gudang lini II (pabrik) dan lini III (distributor) mencapai 234.117 ton, atau 387 persen dari ketentuan stok tiga minggu kedepan sebesar 60.513 ton. 

Sedangkan stok pupuk NPK phonska sebanyak 54.605 ton atau 549 persen dari ketentuan stok tiga minggu ke depan sebesar 9.940 ton. Sementara pupuk petroganik sebanyak 12.347 ton atau 179 persen dari ketentuan stok tiga minggu ke depan sebesar 6.491 ton.

Menurut Indra, stok tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan urea sampai tiga bulan kedepan. Untuk itu, petani tidak perlu lagi khawatir.

"Kebutuhan pupuk urea bersubsidi Insya Allah tercukupi pada musim tanam di akhir tahun ini, bahkan hingga Februari 2020 mendatang," ucap Indra.

Terkait realisasi penyaluran pupuk urea bersubsidi di Jabar-Banten, Indra menyebutkan, hingga akhir 15 Desember 2019, telah mencapai 475.447 ton. Jumlah itu setara dengan 80 persen dari ketentuan Distan. 

Sedangkan penyerapan pupuk NPK bersubsidi sampai dengan 15 Desember 2019 mencapai 124.411 ton atau 89 persen dari ketentuan Distan.

Sementara realisasi penyerapan pupuk Petroganik di pertengahan Desember 2019 di Jabar, Banten dan sebagian Jateng, mencapai 88 persen atau sejumlah 81.781 ton.

Indra menambahkan, hingga saat ini, musim tanam di beberapa daerah belum merata karena curah hujan masih jarang terjadi. Diprediksi, puncak musim tanam akan terjadi pada Januari - Februari 2020. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement