REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, Senin (24/12), melakukan kunjungan ke Terminal BBM Jakarta Group, untuk mengecek kesiapan Pertamina dalam menyiapkan BBM dan LPG selama memasuki periode Natal dan Tahun Baru.
Kunjungan tersebut didampingi Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, Plt Dirjen Migas, Djoko Siswanto, Kepala Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas, M. Fanshurullah Asa, Sekretaris Badan Geologi, Antonius Ratdomopurbo, Direktur Pemasaran Retail, Mas’ud Khamid, Direktur Logistik, Supply Chain & Infrastruktur Pertamina, Gandhi Sriwidodo, dan General Manager Marketing Operating Region III DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Tengku Fernanda pada Senin 23 Desember 2019 di Plumpang, Jakarta Utara.
Dalam kunjungan tersebut, Menteri ESDM, Arifin Tasrif menyampaikan bahwa Pertamina telah melakukan persiapan yang cukup dan siap menyalurkan BBM & LPG . Stok yang ada saat ini sudah memenuhi persyaratan ketahanan pasokan. Untuk memastikan ketercukupan tersebut, Pertamina akan melakukan pemantauan secara intensif 24 jam untuk menditeksi adanya masalah penyaluran dan segera dapat diatasi.
“Pertamina juga sudah mengaktifkan jaringan-jaringan untuk mendukung penyaluran BBM untuk masyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru,”ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menjelaskan Pertamina telah menyiapkan berbagai langkah untuk melayani masyarakat saat perayaan Natal dan liburan Tahun Baru 2020 dan memastikan pasokan BBM dan LPG dapat terpenuhi. Menurutnya, Pertamina membentuk Satgas Natal dan Tahun baru 2019-2020 yang telah mulai bekerja sejak 3 Desember 2019 dan akan berakhir pada 8 Januari 2020.
“Ini 24 jam poskonya ada di seluruh kantor region Pertamina dari Sabang sampai Merauke,”ungkap Nicke.
Ia juga mengatakan, “Pada Natal & Tahun baru ini, diprediksi akan ada peningkatan pemudik sekitar 3,4 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Berdasarkan data itu, Pertamina telah mempersiapkan tambahan pasokan, masing-masing Gasoline sebesar 3,9 persen dan Gasoil 7,2 persen."
Adapun untuk ketahanan stok nasional, BBM jenis Gasoline berada pada kisaran 19 hari, Gasoil sebanyak 16 hari, sedangkan LPG sebanyak 17 hari.