Rabu 25 Dec 2019 23:41 WIB

145.755 Wisatawan Kunjungi Objek Wisata di Gunung Kidul

Mayoritas pengunjung di Gunung Kidul memadati objek wisata pantai.

Ilustrasi.
Foto: Pemkab Rembang
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Sebanyak 145.755 wisatawan memadati seluruh objek wisata di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, selama libur Natal 2019.

Kabid Pengembangan Destinasi Wisata Dinas Pariwisata Gunung Kidul Partono di Gunung Kidul, Rabu, mengatakan selama lima hari dari Sabtu (21/12) hingga Rabu (25/12), jumlah wisatawan yang berkunjung di seluruh objek wisata sebanyak 145.755 orang.

Adapun rincian kunjungan wisatawan selama libur Natal, yakni Sabtu (21/12) sebanyak 17.234 orang, Ahad (22/12) sebanyak 35.826 orang, Senin (23/12) sebanyak 23.463 orang, Selasa (24/12) sebanyak 30.666 orang dan Rabu (25/12) sebanyak 38.566 orang.

"Seluruh objek wisata di Gunung Kidul dikunjungi wisatawan, tapi mayoritas memadati objek wisata pantai," kata Partono.

Ia mengatakan berdasarkan laporan dari petugas di lapangan, jumlah wisatawan di pantai mereta dari Pantai Baron sampai Pok Tunggal.

"Wisata pantai Pantai Baron sampai Pok Tunggal sangat banyak dikunjungi wisatawan karena lengkap dengan fasilitas," katanya.

Namun demikian, Partono mengatakan wisata pantai yang ada di sisi barat, di Kecamatan Panggang dan Saptosari tetap banyak dikunjungi wisatawan, seperti di Pantai Ngobaran dan Pantai Gesing.

"Berdasarkan data yang masuk, jumlah wisatawan yang masuk sedikitnya 8.000 orang. Meski objek wisata pantai baru, sudah banyak pengunjung yang datang," katanya.

Sementara itu, Koordinator SAR Linmas Wilayah II Gunung Kidul Marjono mengatakan dua pantai yang terlihat tumpukan pengunjung yakni Pantai Ngrawe dan Pantai Kukup.

Kendati kondisi ombak di pantai selatan tergolong landai, namun ia mengimbau wisatawan yang berkunjung ke pantai selalu memperhatikan area rip current. Area ini sangat berbahaya karena terbentuk akibat arus datang tegak lurus garis pantai dan menemui garis pantai yang melengkung. Biasanya, arus ini dapat menyeret seseorang yang sedang berenang di pantai.

"Kami mengimbau kepada wisatawan agar melihat rip current, hendaknya jika ingin berenang tanya dulu sama petugas SAR maupun pedagang sekitar bibir pantai,” imbaunya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement