Jumat 27 Dec 2019 22:04 WIB

Program Bayi Tabung Kembali Dibangun di RSUP Sanglah

Pengembangan program bayi tabung di RSUP Sanglah Denpasar dimulai 19 tahun lalu.

Bayi tabung (ilustrasi). Program bayi tabung sedang kembali dibangun di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali.
Foto: Foto : Mardiah
Bayi tabung (ilustrasi). Program bayi tabung sedang kembali dibangun di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Direktur Utama RSUP Sanglah Denpasar I Wayan Sudana mengatakan saat ini program bayi tabung sedang kembali dibangun. Pembangunan sebelumnya sempat terhenti karena terkendala penyediaan sarana dan prasarana.

"Jadi sebenarnya dulu RSUP Sanglah ini menjadi cikal bakal dari program bayi tabung yang pertama kali membuka layanan tersebut tapi ada permasalahan terkait sarana prasarana yang perkembangannya tidak diikuti dengan perkembangan peralatan terkini, sampai terhenti dan rupanya situasi ini digunakan menjadi peluang RS di luar Sanglah untuk mengembangkan program ini," katanya di RSUP Sanglah, Kamis (26/12).

Baca Juga

Ia menjelaskan pada 2019 program ini sudah mulai membangun lagi dengan melakukan rehabilitasi terhadap beberapa peralatan yang mendukung program bayi tabung termasuk juga peningkatan SDM nya. Pengembangan program bayi tabung ini diperkirakan mulai pada tahun 2000 atau sekitar 19 tahun yang lalu.

"Ya jadi sudah 19 tahunan RSUP Sanglah menjadi cikal bakal dari program ini," jelasnya.

Selain pada program bayi tabung, ia menuturkan ada kendala lain yang ditemukan berupa aspek regulasi, dan aturan yang ketiga mengembangkan keterbatasan anggaran modal untuk investasi. Namun, sebenarnya kesempatan untuk memajukan pelayanan itu terbuka lebar.

"Nah itu tadi dengan keterbatasan modal investasi sementara dengan status Badan Layanan Umum (BLU) ini memungkinkan kita untuk akses langsung ke bank, tapi dari segi aturan itu yang belum jelas," katanya.

Ia mengatakan keberadaan industri kesehatan terutama di Rumah Sakit itu sebuah hal yang perkembangannya cepat dari segi kebutuhan masyarakat tentang pelayanan kesehatan. Menurutnya, saat ini harus mengikuti perkembangan peralatan berbasis teknologi agar tidak tertinggal kedepannya terutama dalam mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat.

"Tentunya banyak peralatan-peralatan kita yang tentunya harus kita rehab, salah satunya peralatan cukup canggih yaitu Magnetic Resonance Imaging (MRI) yang perlu kita upgrade dari model, teknologi dan fungsinya," ucapnya.

Pada saat bersamaan, RSUP juga kedatangan anggota Komisi IX DPR RI Dapil Bali I Ketut Kariyasa Adnyana, terkait kunjungan kerja ke RSUP Sanglah. I Ketut Kariyasa Adnyana menjelaskan bahwa terdapat berbagai infrastruktur di RSUP Sanglah yang harus segera dibenahi. Selain itu juga, ada beberapa alat kesehatan harus di-upgrade penggunaannya karena usia alatnya yang juga cukup lama.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement