Kamis 02 Jan 2020 18:57 WIB

Sudah 23 Jam dari Bandung, Sjaban Belum Juga Sampai Jakarta

Sjaban Darsono terjebak berjam-jam di jalan tol Jakarta-Cikampek akibat banjir.

Rep: Mabruroh/ Red: Teguh Firmansyah
Sejumlah kendaraan terhenti akibat banjir melanda Tol Jakarta-Cikampek Km 23 di Cibitung, Kabupaten Bekasi, Rabu (1/1/2020).
Foto: Antara/Arisanto
Sejumlah kendaraan terhenti akibat banjir melanda Tol Jakarta-Cikampek Km 23 di Cibitung, Kabupaten Bekasi, Rabu (1/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imbas banjir di jalan tol Jakarta-Cikampek membuat pengendara harus menempuh berjam-jam untuk sampai ke tempat tujuan.

Sebut saja Sjaban Darsono salah satu pengguna jalan yang terjebak di dalam tol Jakarta-Cikampek. Sjaban mengaku berangkat dari Bandung Rabu (1/1) pukul 16.00 WIB dan sampai Kamis (2/1) pukul 15.00 WIB masih terjebak di tol.

Baca Juga

“Sampai sini sekitar jam 6 pagi, di km 42, itu macet berat, benar-benar macet sampai kilometer 33. Akhirnya disuruh keluar di Lemah Abang di Cikarang disuruh keluar, semua itu truk, bus keluar karena di depan banjir,” ungkap Sjaban melalui sambungan telepon, Kamis (2/1).

Sjaban kembali menceritakan, ia bersama mobil-mobil lain kemudian mencoba peruntungan dengan masuk kembali ke dalam tol pada pukul 09.00 WIB di kilometer 28. Sayangnya, ia pun kembali terjebak kemacetan parah karena sampai pukul 15.00 WIB, kendaraannya hanya bergerak dua kilometer.

 

“Sampai sekarang saya masih di km 26 jam tiga sore, baru dua kilo, belum sampai titik banjirnya. Katanya titik banjir di km 24,” ungkapnya.

Sjaban mengaku tidak tahu sampai kapan kemacetan ini akan mulai terurai karena tidak ada petugas di lapangan yang bisa dia tanya. Hanya sesekali ada polisi yang lewat menggunakan speda motor.

Sjaban membenarkan bahwa memamg telah diberlakukan contraflow. Hanya saja diskresi kepolisian tersebut tetap tidak menguntungkan dirinya.

Pasalnya contraflow yang dibuka berada di belakangnya sedangkan yang lebih dulu berada di depan masih tetap tidak dapat bergerak.

Sjaban tidak habis pikir bagaimana dengan mobil-mobil yang berada di depannya yang juga turut terjebak macet. Sjaban yang mengaku berangkat pukul 16.00 sore dan sampai pukul 15.00 WIB sore berikutnya masih juga berada di tol.

Contraflow tidak tahu dibuka di km berapa, nah ini kita yang udah duluan di sini (km 26) malah ga dibuka contraflow-nya, justru orang yang baru-baru istilahnya engga nginep, mungkin mereka (malah) sudah sampai. Kita yang disini (km 26) betul-betul engga dibuka jalur contraflow-nya,” ungkap Sjaban.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement