REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Program Tuka-tuku yang dilaksanakan Pemkab Purbalingga bekerjasama dengan perusahaan e commerce Bukalapak, akan menjadi proyek percontohan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
''Sebelumnya, kami dari Pemkab dan Bukalapak melakukan presentasi di Kemendes. Setelah presentasi tersebut, pihak Kementerian berencana untuk menjadikan program ini sebagai pilot proyek,'' jelas Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Purbalingga, Rizal Diansyah, yang memelopori program Tuka-Tuku, Selasa (14/1).
Dalam presentasi di hadapan para pejabat Kemendes IDT, Rizal menyebutkan program Tuka-Tuku dilaksanakan setelah banyaknya kasus kegagalan dari program marketplace di daerah lain.
''Berdasarkan pertimbangan ini, Pemkab Purbalingga memutuskan untuk menjalin kerjasama dengan pihak yang lebih berpengalaman yakni Bukalapak untuk membantu menyediakan marketplace,'' katanya.
Dalam program ini, Pemkab Purbalingga memfasilitasi berbagai hal untuk produk UMKM di Purbalingga. Mulai dari peningkatan kualitas tampilan produk di etalase digital, menyediakan ruang pamer UMKM, ruang stok/gudang, packing, branding, memberikan fasilitasi customer service yang dijalankan oleh Kampung Marketer dan mendekatkan jasa pengiriman.
''Para pelaku UMKM yang menjual produknya di Tuka-Tuku, juga kami dorong untuk terus meningkatkan kualitas maupun kuantitas produknya,'' katanya.
Sejak peluncuran program pada Agustus 2019 dan hingga pada bulan Desember 2019, Rizal menyebutkan, nilai omset perdagangan dalam program Tuka Tuku sudah mencapai Rp 90,9 juta. ''Saat ini, Bupati melalui Surat Edaran juga telah meminta para ASN di Purbalingga untuk belanja di Tuka Tuku,'' katanya.
Setelah mendapat presentasi tersebut, Risal menyebutkan, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan dan Informasi (Balilatfo) Kemendes IDT, Eko Sri Haryanto, menyatakan tertarik untuk menjadikan program ini sebagai percontohan di kementeriannya.
''Rencanannya, MoU antara Kemendes dengan Bukalapak akan dilaksanakan pada sekitar akhir Januari 2020. Sedangkan pilot proyek pertamanya, ada di Purbalingga,'' jelasnya.
Melalui program ini, Kemendes IDT akan melakukan treatment lebih jauh di desa-desa yang ada di Purbalingga. Khususnya, dalam upaya meningkatkan perekonomian di pedesaan melakukan pengembangan UMKM.