REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Selandia Baru mengatakan pada Kamis pihaknya akan menyewa pesawat evakuasi. Pesawat tersebut disewa untuk membantu warganya yang ingin meninggalkan Wuhan, pusat berjangkitnya virus corona di China.
Pesawat akan memiliki kapasitas sekitar 300 penumpang dan akan terbang dari Wuhan menuju Selandia Baru. Demikian kata Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters dalam sebuah pernyataan. "Kami senang sanggup menawarkan bantuan ini kepada warga Selandia Baru dalam situasi yang menantang," kata Peters.
"Selandia Baru akan menawarkan kursi-kursi tambahan untuk warga negara Asia Pasifik dan Australia sebagai prioritas," katanya. Peters menambahkan bahwa pemerintah sedang berupaya memberangkatkan pesawat itu sesegera mungkin.
Tim konsulat akan bekerja dengan pejabat kesehatan untuk menjamin risiko penularan virus corona ke Selandia Baru tertangani dengan hati-hati sepanjang proses evakuasi. Jumlah total korban tewas akibat corona di China naik sebanyak 38 pada Kamis menjadi 170.
Sedangkan jumlah pasien terinfeksi secara global naik menjadi 7.815. Meskipun kebanyakan teridentifikasi berada di China, lebih dari selusin negara lain melaporkan kasus-kasus sejauh ini.
Peters mengatakan pejabat saat ini sedang mengembangkan prosedur untuk penyaringan kesehatan penumpang sebelum keberangkatan. Pejabat juga mengembangkan prosedur pengendalian infeksi dalam penerbangan dan isolasi seluruh penumpang yang tiba di Selandia Baru hingga dua pekan lamanya.
Australia mengatakan pada Rabu bahwa pihaknya akan membantu beberapa warga meninggalkan Hubei di China. Australia akan mengarantina mereka di Pulau Christmas serta akan bekerja juga untuk membantu warga Selandia Baru dan Pulau Pasifik di Hubei.