REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Wali Kota Depok, Mohammad Idris, mengatakan, Kota Depok butuh dana Rp 12 triliun untuk membangun transportasi berbasis rel dengan empat koridor. Hal ini dibahas dalam studi kelayakan transportasi rel yang disusun oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok.
"Jadi untuk satu koridor dibutuhkan biaya Rp 3 triliun," kata Idris di Depok, Kamis (30/1).
Menurut Idris, di Kota Depok akan dibangun empat jalur koridor yang nanti terhubung dengan moda transportasi lainnya. Keempat koridor tersebut, yakni koridor 1 sepanjang 10,8 km yang dimulai dari Transit Oriented Development (TOD) Pondok Cina sampai Stasiun LRT Cibubur.
Koridor 2 sepanjang 16,7 km dari TOD Depok Baru sampai Cinere dan diharapkan dapat terkoneksi dengan stasiun MRT Lebak Bulus. Koridor 3 sepanjang 10,7 km mulai dari TOD Depok Baru sampai Bojongsari dan koridor 4 sepanjang 13,8 km mulai dari TOD Depok Baru sampai TOD Gunung Putri.
Idris mengakui biaya ini sangat mahal. Pihaknya akan mengundang investor untuk mengerjakan pembangunan transportasi berbasis rel tersebut.
"Ini akan kami jual ke investor," jelasnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok merencanakan pembangunan transportasi berbasis rel untuk mengurangi kemacetan. Menurut Idris, rencana ini ilmiah karena berdasarkan studi kelayakan yang dilakukan oleh para pakar
"Pemkot Depok hanya mengeluarkan dan mengambil kebijakan kalau memang secara ilmiah bisa dilakukan," jelas Idris.