REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polri mengklaim situasi di Natuna, Kepulauan Riau, sudah kondusif terkait proses karantina terhadap 238 WNI yang dipulangkan dari China. Sebelumnya, warga sempat memprotes karena keberatan wilayahnya dijadikan lokasi karantina antisipasi penyebaran virus corona.
"Situasi saat ini kondusif. Terjadi dialog antara masyarakat dan aparat," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Kepolisian Indonesia, Komisaris Besar Asep Adi Saputra, diJakarta, Senin (3/2).
Proses karantina berjalan dengan baik dan masih berlangsung hingga dua pekan nanti. "Proses karantina berlangsung sampai saat ini. Kita doakan semua kondusif," katanya.
Sebanyak 238 WNI yang dievakuasi dari Wuhan, ibukota Provinsi Hubei, China, ditempatkan di suatu hanggar Pangkalan TNI di Natuna. Mereka menempati 10 tenda yang telah disiapkan, tujuh kamar secara terpisah, laki-laki dan perempuan dipisahkan.
Walau statusnya adalah karantina --yang disebutkan pemerintah sebagai observasi kesehatan-- mereka dapat menghirup udara bebas di luar tenda. Mereka juga dapat melaksanakan aktivitas luar ruang terbatas secara jarak secara berkelompok.
Selain itu, 27 anggota tim penjemput lain di luar tenaga kesehatan yaitu lima anggota tim aju dari Kementerian Luar Negeri dan 15 awak Batik Air ditempatkan terpisah, tidak di dalam satu kompleks hanggar. Namun, mereka tetap di dalam ring satu wilayah karantina yang aksesnya dibatasi dari lingkungan luar.
Pemerintah sudah menyiapkan agenda kegiatan harian untuk WNI di Natuna mulai dari olahraga, beberapa kegiatan kesenian, dan juga dukungan pelayanan lain selama 14 hari masa observasi.