Rabu 05 Feb 2020 03:56 WIB

Tugas Erick untuk Sesmen dan Deputi Baru

Sesmen diminta mengidentifikasi regulasi yang dinilai menghambat bisnis BUMN.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolanda
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) berpose bersama sekretaris Kementerian (sesmen) BUMN, deputi, dan staf ahli Menteri BUMN yang baru dilantik hari ini, Selasa (4/2).
Foto: foto istimewa
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) berpose bersama sekretaris Kementerian (sesmen) BUMN, deputi, dan staf ahli Menteri BUMN yang baru dilantik hari ini, Selasa (4/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melantik sejumlah nama untuk menduduki posisi sekretaris Kementerian (sesmen) BUMN, deputi, hingga staf ahli di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (4/2). Pelantikan tersebut mengisi kekosongan yang ada pada jajaran Sesmen dan seluruh deputi yang dicopot Erick pada November lalu.

Nama-nama yang dilantik Erick adalah Susyanto sebagai menjadi Sekretaris Kementerian BUMN, Irjen Pol Carlo Brix Tewu sebagai Deputi Bidang Hukum dan Perundang-undangan, Kementerian BUMN; Nawal Nely sebagai Deputi Keuangan dan Manajemen Risiko, Kementerian BUMN; dan Loto Srinaita Ginting sebagai Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM, Kementerian BUMN.

Baca Juga

Susyanto sebelumnya menjabat sebagai Kepala Pusat Pengelolaan Barang Milik Negara di Kementerian ESDM, sementara Carlo Brix Tewu sebelumnya menduduki posisi Deputi V Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kemenko Polhukam. Kemudian, Nawal Nely datang dari kantor akuntan publik (KAP) Ernst & Young (EY), sementara Loto Srinaita Ginting sebelumnya menjabat sebagai Direktur Surat Utang Negara, Ditjen Pengelolaan dan Pembiayaan Risiko (DJPPR), Kementerian Keuangan.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan Erick telah memberikan tugas kepada empat orang yang baru dilantik tersebut. Kata Arya, Erick telah meminta Sesmen BUMN Susyanto untuk mengidentifikasi regulasi-regulasi yang dinilai menghambat jalan atau bisnis BUMN.

"Jangan sampai regulasi-regulasi yang ada di dalam Kementerian BUMN dan di luar, bisa kita ajukan perbaikan supaya regulasi tersebut lebih fleksibel dan BUMN berjalan cepat, tapi tidak mengurangi kontrol, boleh lega tapi tidak boleh tidak terkontrol," ujar Arya di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (4/2).

Arya mengatakan, Erick juga menugaskan Deputi Keuangan dan Manajemen Risiko Nawal Nely untuk menangani manajemen risiko terhadap perusahaan BUMN dengan target mendorong membaiknya laporan keuangan dan juga cashflow dari perusahaan-perusahaan BUMN.

"Supaya aset bertambah, cashflow juga harus bagus, karena cashflow jadi sangat penting dan harus bagus, itu yang ditugaskan Pak Erik dalam waktu dekat," ucap Arya. 

Sementara Carlo Brix Tewu yang menjabat sebagai Deputi Bidang Hukum dan Perundang-undangan, Kementerian BUMN mendapat tugas mengatasi perselisihan yang terjadi pada sesama BUMN. Arya menyebut ada sekira 20 BUMN yang saling berselisih dengan saling lapor atas sejumlah persoalan.

"Dia (Carlo) bertugas mengidentifikasi masalah-masalah BUMN supaya tahu duduk persoalan, kalau bisa tidak masuk ke ranah hukum," kata Arya. 

Untuk Loto Srinaita Ginting yang menduduki posisi Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM, Erick menugaskan Loto untuk meningkatkan kerja sama antara BUMN dengan UMKM dengan skema bussiness to bussiness.

"(Tugas lain) juga yang berhubungan dengan mendorong percepatan membantu UMKM dalam proyek-proyek di BUMN," ungkap Arya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement