REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Jumlah pasien penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang ditangani di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi meningkat dibanding bulan sebelumnya. Pasien terbanyak merupakan warga Kabupaten Sukabumi yang dirujuk ke rumah sakit tersebut.
"Jumlah pasien yang ditangani trennya meningkat di awal tahun," ujar Ketua Tim Informasi dan Penanganan Keluhan RSUD Syamsudin SH, Muhammad Yusuf Ginanjar kepada wartawan, Selasa (11/2). Di mana pada bulan tersebut tercatat sebanyak 63 pasien baik dewasa dan anak-anak yang ditangani.
Menurut Yusuf, pasien tersebut kebanyakan berasal dari Kabupaten Sukabumi sebanyak 36 orang. Puluhan pasien DBD ini merupakan rujukan dari rumah sarana kesehatan di Kabupaten Sukabumi.
Sementara itu pasien warga Kota Sukabumi hanya sebanyak 25 orang. Sisanya sebanyak dua orang merupakan warga di luar Kota/Kabupaten Sukabumi. Di sisi lain jumlah pasien yang ditangani pada Februari ini masih dalam tahap pendataan.
Peningkatan jumlah pasien ini ungkap Yusuf sudah diantisipasi manajemen rumah sakit. Di antaranya dengan menyiapkan sarana dan tenaga medis untuk penanganan pasien DBD.
Di sisi lain, pada awal 2020, jumlah warga yang meminta pengasapan atau fogging di Kota Sukabumi meningkat. Hal ini mengingat potensi kasus penyakit DBD mengalami kenaikan di musim penghujan cukup tinggi.
"Pada Januari 2020 ini permintaan fogging memang naik," Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi Lulis Delawati. Permintaan ini berasal dari sejumlah lokasi di Kota Sukabumi.
Menurut Lulis, permintaan warga ini ditindakalanjuti dengan penyelidikan epidemiologi di lokasi. Selain itu jika ditemukan kasus DBD positif maka bisa dilakukan fogging.
Namun, kata Lulis, fogging hanya dapat memberantas nyamuk dewasa. Sehingga harus dilanjutkan dengan melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M plus.