REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN — Air luapan Kali Cisadane merendam jembatan penghubung permukiman dengan Tempat Pemakaman Bukan Umum (TBPU) Ranca Bulan di Kampung Koceak, Keranggan, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (24/2). Akibatnya, aktivitas warga sekitar terhambat.
Pantauan Republika, saat melewati jembatan penyeberangan, ketinggian air mencapai 50 sentimeter. Tembok penghubung jembatan nampak tidak terlihat. Kondisinya pun terlihat retak dan beberapa material tumpah ke sungai.
Meluapnya air Kali Cisadane diduga dampak hujan yang mengguyur kota Bogor dan sekitarnya pada malam hari. Luapan merendam jembatan penghubung hingga setinggi dua meter.
Salah satu seorang warga Awing (53 tahun) mengatakan air meluap saat menjelang pagi hari. Ketinggian air saat itu sekitar dua meter, hingga jembatan terendam sepenuhnya. “Tadi itu bantaran ketutup luapan air. Pinggiran jembatan juga rusak kena pohon kayu,” jelasnya di lokasi.
Jembatan yang menghubungkan antara permukiman warga dengan TPBU Ranca Bulan itu pun sempat tidak bisa diakses warga. Sejumlah warga harus memarkirkan kendaraan jika ingin melewati jembatan tersebut.
Sementara itu, seorang warga lainnya Ujang (61 tahun) mengatakan luapan air yang merendam akses warga satunya-satunya itu menghambat aktivitas warga. Menurutnya, banyak warga yang memanfaatkan jembatan untuk mencari rumput sebagai pakan ternak.
"Ya warga jadi enggak bisa nyari rumput buat kambing sama sapinya. Itu aja ada orang abis nyari rumput, motornya ditinggal, karena pulangnya enggak bisa nyebrang," ucapnya.
Dirinya pun berharap jembatan tersebut dapat diperbaharui menjadi lebih tinggi. Sebab terendamnnya jembatan itu menghambat sejumlah aktivitas warga. "Ini menghambat warga. Apalagi kalau misalnya ada yang meninggal. Itu enggak bisa dimakamin. Soalnya enggak bisa nyeberang," tambahnya.