REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Belasan relawan membersihkan sampah dan ranting pepohonan di aliran Sungai Papah di Dusun Sukonco, Desa Sukoreno, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta untuk meminimalisir meluapkan air ke permukiman warga. Ketua Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) Kulon Progo Pancar Topodriyo di Kulon Progo, Ahad (1/3) mengatakan sepanjang Sungai Papah banyak sampah dan ranting bambu yang mengganggu kelancaran debit air menuju Bendung Drigul, Desa Srikayangan yang saat ini mengairi ratusan hektare sawah.
"Bagunan Kulon Progo menginisiasi kegiatan tersebut karena keluh kesah masyarakat sekitar. Selama ini, pada saat hujan deras arus sungai besar pasti di Dusun Kalimenur terkena imbas banjir akibat dari hilir yang tidak lancar," kata dia.
Ia mengatakan Pemerintah Desa Sukoreno dan Desa Srikayangan sudah mengirim surat permohonan normalisasi Sungai Papah ke Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO). Namun hingga saat ini belum ada tanggapan.
Kondisi Sungai Papah terjadi pendangkalan yang cukup parah, dan tanggul juga banyak yang jebol. Dampaknya, saat hujan deras, air meluap ke permukiman warga. "Harapan kami, normalisasi Sungai Papah tidak sebatas pengerukan, tetapi memakai tanggul atau diberonjong, maka akan lebih baik," katanya.
Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo Ariadi mengatakan kegiatan relawan membersihkan Sungai Papah merupakan wujud tanggung jawab masyarakat dalam penanggulangan bencana, khususnya dalam mitigasi bencana melalui baguna, pemerintah desa, dan pemerintah kabupaten. "Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini, semoga semuanya diberikan keselamatan. Semoga menjadi motivasi bagi seluruh masyarakat untuk peduli dengan lingkungan. Kita jaga alam, alam jaga kita," katanya.