Kamis 05 Mar 2020 14:42 WIB

Emil Minta Dana Bansos Segera Dicairkan

Dana bansos perlu dicairkan mengantisipasi perlambatan ekonomi karena corona.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Gubernur Jabar Ridwan Kamil
Foto: Arie Lukihardianti/Republika
Gubernur Jabar Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan kamil meminta dana bantuan sosial segera dicairkan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi pelemahan ekonomi.

Penyebaran virus corona yang telah menjangkit banyak warga di berbagai negara menjadi persoalan global. Salah satu sektor yang diperkirakan akan mengalami penurunan adalah perekonomian.

Emil mengatakan, ketika ada wabah virus corona yang hingga sekarang belum usai, maka akses barang untuk masuk dan keluar pun sudah pasti diperketat. Sehingga, barang yang dibutuhkan industri dan akan dijual ke China terhambat.

"Kalau sampai (akses) ditutup pasti mengganggu pasar kita," kata Emil.

Provinsi Jawa Barat, akan menjadi salah satu daerah yang cukup terdampak perekonomiannya karena corona. Karena, Jabar menjadi pusat industri yang mengimpor maupun mengekspor produk dari dan ke China.

"Saya belum bisa menghitung dan belum ada yang membisikan. Tapi kita akan menerima guncangan paling besar daripada Jateng (Jawa Tengah) dan Jatim (Jawa Timur)," ujar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil dalam rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Kamis (5/3).

Menurut Emil, industri di Jabar masih banyak yang mengimpor bahan baku dari China. Selain itu, barang jadi dari industri yang tersebar pun kerap menjual  barangnya ke negara tersebut.

Menurut Emil, anjloknya sektor industri diprediksi akan memangkas target pertumbuhan ekonomi. Untuk mengakali hal ini, maka pemerintah daerah harus meningkatkan nilai konsumsi masyarakat.

Salah satu yang bisa dilakukan, kata dia, adalah segera mencairkan dana bantuan sosial (bansos) yang dianggap bisa mendorong masyarakat lebih aktif dalam mengkonsumsi berbagai kebutuhan.

"Untuk provinsi hibah bansos ini dipercapat saja baiknya. Coba nanti dibikin tim khusus," kata Emil.

Dana bansos, kata dia, harus dipercepat penggunannya karena inflasi banyak tekanan. Saat ini, banyak barang-barang yang datang dari Cina. Termasuk masjid Jabar terkendala, bawang putih dari Cina bahkan untuk membangun Masjid Al Jabbar pun dari Cina. Jadi, APBD akan di dorong pembelanjaannya di awal agar APBD bisa menggerakkan ekonomi masyarakat.

"Insya Allah kita semua teruji. Insya allah (perekonomian) terjaga Pemprov jlJabar bikin kan membuat tim khusus," katanya.

Menurut Emil, angka inflasi bisa melonjak dan pertumbuhan ekonomi (PE) justru rendah ditengah adanya kemungkinan kenaikan tarif ojek daring online. Selain adanya kenaikan UMP dan UMR, persaingan politik dalam Pilkada 2020 pun harus bisa dipastikan dampaknya para perekonomian ke depan.

Sementara menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Barat Herawanto,  arahan dari gubernur untuk segera mencarikan hibah bansos tepat. Dengan pencarian dana tersebut pada kuartal I dan II diharapkan akan menjadi penyelamat penurunan pertumbuhan ekonomi.

"Jadi bisa menaikkan perekonomian lewat konsumsi masyarakat. Pasti akan ada efeknya," kata Herawanto.

Herawanto mengatakan, dari berbagai lembaga survei menyatakan bahwa perekonomian global saat ini tengah wait and see melihat kondisi perekonomian dari Tiongkok. Namun, banyak pihak juga menilai bahwa perekonomian di Negeri Tirai Bambu tersebut mulai menggeliat kembali setelah sempat menurun.

"Maka bantuan tunai harus segera diluncurkan untuk menjaga tingkat konsumsi masyarakat," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement