REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Wuhan memprediksi penurunan kasus baru virus corona bisa mencapai angka nol pada akhir Maret 2020. Dalam beberapa pekan terakhir, Komisi Kesehatan Nasional (NHC) mencatat bahwa, kasus baru virus corona di Hubei mulai menurun.
Seorang ahli, Zhang Boli mengatakan, hampir semua daerah di luar Hubei telah berhasil menghentikan kenaikan infeksi baru. Dalam wawancara dengan People's Daily, dia memperkirakan kota-kota lain di luar Hubei juga akan mengalami penurunan wabah tersebut pada pertengahan Maret.
Sebelumnya, jumlah kasus baru virus corona di Wuhan naik menjadi 131 dari 114. Jumlah kasus baru yang dikonfirmasi di Hubei, tidak termasuk Wuhan, tetap dalam satu digit selama tujuh hari berturut-turut. Pihak berwenang mencatat, ada tiga kasus baru pada Rabu lalu. Sementara di seluruh China daratan, hanya ada lima kasus baru virus corona yang dikonfirmasi.
Penurunan itu menandakan bahwa segala aktivitas di China akan kembali normal. Sebuah kota kecil di Wuhan, Chibi telah membuka kembali jalur lalu lintas pada Jumat (6/3) pagi. Chibi menjadi salah satu kota pertama di Hubei yang melonggarkan pembatasan lalu lintas. Chibi yang terletak di perbatasan selatan Hubei dengan Hunan, telah melaporkan tidak ada kasus infeksi baru selama 19 hari, pada 4 Maret. Namun, lalu lintas di perbatasan Chibi tetap ditutup.
Pihak berwenang China telah mengalihkan fokus mereka untuk menghentikan virus corona yang dibawa oleh para pendatang maupun warga mereka yang baru bepergian dari luar negeri. Jumlah infeksi virus corona di luar China, kini telah menyebar luas hingga Italia, Korea Selatan, dan Iran. Sementara itu, jumlah kematian akibat virus corona di Amerika Serikat (AS) mencapai 11.
Sejumlah orang yang terinfeksi virus corona diketahui telah tiba di China pekan lalu. Mereka rata-rata baru saja bepergian dari Iran. Shanghai dan Guangdong telah meminta warga yang baru saja datang dari luar negeri melakukan karantina secara mandiri selama 14 hari. Beberapa kota lainnya juga menerapkan aturan karantina bagi warganya yang baru tiba dari negara-negara yang berisiko tinggi terkena wabah virus corona.