REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN—Fasilitas pendidikan di PAUD Tahfidz dan TK Alquran Assalam Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah dalam mendukung pengembangan dakwah Alquran kini semakin lengkap.
Lembaga pendidikan yang bernaung di bawah Yayasan Pendidikan Assalam, Bandungan tersebut, kini telah dilengkapi dengan fasilitas Laboratorium Taman Pendidikan Quran (TPQ), guna mendukung pengembangan pendidikan dan pembelajaran Alquran.
Persemian Laboratorium TPQ ini dilakukan oleh Kasubdit Pendidikan Alquran Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Dr H Sarpani Sag MPdI, di kampus PAUD Tahfidz dan TK Alquran Assalam, akhir pekan kemarin.
Pembina Yayasan Assalam Bandungan, Drs Mustofa AY mengatakan, inisiatif pembangunan laboratoriun TPQ di lingkungan pendidikan Assalam ini berangkat dari semangat pengurus yayasan serta para pengajar PAUD Tahfidz Assalam, Bandungan.
“Setelah PAUD Tahfidz Assalam dan TK Alquran Assalam ditetapkan menjadi percontohan tingkat nasional, teman- teman (pengurus yayasan dan para pengajar) bersemangat untuk terus berbagi dengan cara ikut menumbuhkembangkan dakwah Alquran di tanah air.
Hal ini disambut oleh pengurus Yayasan Assalam Bandungan yang kemudian menyiapkan Laboratorium TPQ yang menyatu dengan kamps PAUD Tahfidz serta TK Alquran Assalam, Bandungan tersebut.
Tak hanya sebatas laboratorium, fasilitas ini juga dikembangkan sebagai pusat sumber belajar, pusat inovasi sumber pembelajaran, pusat upgrading (peningkatan kapasitas) guru TPQ serta sebagai tempat studi banding pengelolaan PAUD Tahfidz dn TK Alquran.
Sehingga, di laboratorium ini, menyediakan role model dan standar pengelola TPQ, standar apa saja yang dibutuhkan, hingga mau dibawa ke mana pengelolaan TPQ sebagai salah satu pusat dakwah Alquran. “Di Laboratorium TPQ Assalam ini semua contoh- contoh riilnya ada,” katanya.
Misalnya, jelas Mustofa, untuk meningkatkan kapasitas guru TPQ. Guru TPQ idealnya terus belajar supaya betul- betul menguasai materi yang diajarkan dan menguasai metode pembelajarannya, di samping juga menemukenali anak- anak didik atau murid- muridnya.
“Untuk itu, para guru TPQ ini diberikan metode upgrading dan diasah lagi kemampuannya. Supaya anak- anak bisa bertumbuh kembang dan guru- guru juga semakin berkembang secara kemampuan maupun kualitas,” tegasnya.
Laboratorium TPQ ini, masih kata Mustofa, dibangun menggunakan dana swadaya masyarakat atau lebih riilnya berasal dari yayasan, wali santri serta kontribusi para dermawan yang peduli dengan lembaga pendidikan Quran ini.
“Namun dalam proses mewujudkan laboratorium TPQ ini Yayasan juga mendapatkan dukungan dari Pemerintah --dalam hal ini Kementerian Agama RI-- sebagai stimulan, hingga akhirnya bisa terwujud,” lanjutnya.
Dalam kesempatan ini, Dr H Sarpani Sag MPdI menyampaikan, apa yang dilakukan oleh Yayasan Pendidikan Assalam, Bandungan tersebut, sejalan dengan program Kementerian Agama RI.
Saat ini Kementerian Agama RI memang sedang menyiapkan pengembangan konsep PAUD Alquran. Namun, sebagai lembaga pendidikan yang memiliki tanggungjawab untuk memperkuat daakwah Alquran, Yayasan Assalam Bandungan sangat kreatif dan inovatif.
“Maka Alhamdulillah, ini luar biasa karena Assalam sudah memulai dengan merintis PAD Tahfidz Alquran, bahkan TK Aluran yang menjadi percontohan. Sehingga kami mendapatkan banyak inspirasi dari Assalam Bandungan ini,” katanya.
Mustofa menambahkan, sesuai visi misi Yayasan Pendidikan Assalam Bandungan, sejak awal didirikan memang menusung visi menjadi pusat unggulan pembelajaran Alquran tingkat nasional.
Sehingga lembaganya terus berupaya untuk bertumbuh dan mengembangkan lagi konsep serta pengelolaan pembelajaran Alquran ke depan.
Sesudah ada metode Tarjim, Yayasan Pendidikan Assalam Bandungan ini akan mendorong para wali santri maupun para wali murid untuk melanjutkan pendidikan putra- putri mereka di Pesantren Tahfidz Assalam yang sudah disiapkan.
“Saat ini kami juga sudah menyiapkan Pesantren Tahfidz, atau lembaga pendidikan yang akan memiliki kekhasan menghafal Alquran dan terjemahannya, melalui metode yang sudah dikembangkan,” tambahnya.