Rabu 18 Mar 2020 15:51 WIB

Pengisian BBM di SPBU Diimbau Gunakan Pembayaran Non Tunai

Pembayaran non tunai dapat melalui aplikasi MyPertamina

Rep: eko widiyatno/ Red: Hiru Muhammad
Pekerja memeriksa isi tangki truk pengangkut BBM, di Depo Pertamina Pengapon, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (22/12). Menjelang Natal dan Tahun Baru 2018, Pertamina MOR IV Jateng-DIY menyiapkan 18 SPBU kantong yang tersebar di berbagai wilayah Jateng dan DIY untuk mengantisipasi terjadinya peningkatan kebutuhan konsumsi BBM yang diperkirakan akan naik, yaitu Premium 10 persen, Pertamax 11 persen, Pertalite 11 persen, Dexlite 18 persen, dan Pertamina Dex 31 persen.(Rekotomo/Antara)
Foto: Rekotomo/Antara
Pekerja memeriksa isi tangki truk pengangkut BBM, di Depo Pertamina Pengapon, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (22/12). Menjelang Natal dan Tahun Baru 2018, Pertamina MOR IV Jateng-DIY menyiapkan 18 SPBU kantong yang tersebar di berbagai wilayah Jateng dan DIY untuk mengantisipasi terjadinya peningkatan kebutuhan konsumsi BBM yang diperkirakan akan naik, yaitu Premium 10 persen, Pertamax 11 persen, Pertalite 11 persen, Dexlite 18 persen, dan Pertamina Dex 31 persen.(Rekotomo/Antara)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Untuk mencegah penyebaran virus corona (COVID-19), PT Pertamina (Persero) MOR (Marketing Operation Region) IV Jateng/DIY, menghimbau pengguna kendaraan menggunakan sistem pembayaran non tunai (cashless) saat mengisi BBM di SPBU.

''Melalui pembayaran non tunai, Pertamina berusaha agar para pelanggan terhindar dari penyebaran virus Corona atau Covid-19 melalui  benda yang sering tersentuh banyak orang, seperti uang kertas dan logam,'' kata Manager Communications and CSR Pertamina MOR IV, Anna Yudhiastuti, dalam keterangan pers Rabu (18/3).

Menurutnya, saat ini pembayaran BBM di SPBU sudah bisa dilakukan dengan cara pembayaran non tunai melalui aplikasi MyPertamina yang terhubung dengan LinkAja. "Masyarakat bisa menggunakan aplikasi itu untuk menghindari resiko penularan," katanya.

Operator di seluruh fasilitas Pertamina saat ini telah dibekali dengan Alat Pelindung Diri (APD) berupa sarung tangan, masker dan hand sanitizer. Hal ini dimaksudkan untuk memberi jaminan keamanan bagi operator di lapangan dari kemungkinan terpapar virus Corona.

Menurutnya, di seluruh Jawa Tengah saat ini ada sebanyak 770 SPBU yang beroperasi. Sedangkan untuk agen elpiji ada sebanyak 529 unit, serta pangkalan elpiji ada sebanyak  45.000 unit. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement