Jumat 20 Mar 2020 04:33 WIB

Anies Minta Warganya Jangan Tinggalkan Jakarta

Anies juga menyampaikan pencegahan yang dapat dilakukan walikota, camat dan lurah

Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) melakukan penyemprotan cairan disinfektan di pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta Pusat, Selasa (17/3/2020). PMI melakukan penyemprotan disinfektan di sejumlah tempat seperti pasar, perkantoran, terminal dan tempat ibadah tersebut untuk mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/nz(ANTARA FOTO)
Foto: ANTARA FOTO
Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) melakukan penyemprotan cairan disinfektan di pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta Pusat, Selasa (17/3/2020). PMI melakukan penyemprotan disinfektan di sejumlah tempat seperti pasar, perkantoran, terminal dan tempat ibadah tersebut untuk mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/nz(ANTARA FOTO)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta jajarannya khususnya wali kota, lurah dan camat untuk menyosialisasikan warganya agar tidak keluar Jakarta setidaknya dalam waktu tiga pekan, guna mengantisipasi penyebaran virus Corona(COVID-19) lebih besar.

"Saya penting garisbawahi, tolong kabari semua warga, jangan meninggalkan Jakarta. Sampaikan kepada RT/RW (agar warganya) jangan meninggalkan Jakarta kecuali genting atau urgent, jangan pergi, tahan. Paling tidak selama 3 minggu ke depan jangan bepergian, bertahan dulu di Jakarta, tunda," kata Aniesdi Jakarta, Kamis (19/3) petang.

Hal itu disampaikan karena tidak ingin Jakarta mengalami seperti yang dialami tempat tempat lain. "Hari ini bela negara adalah dengan cara di rumah," ujar Anies. COVID-19 ini merupakan bencana serius yang sangat berbeda dengan yang sumbernya terlihat mata seperti banjir, kebakaran dan bencana lainnya. COVID-19 ini, perlu penanganan yang berbeda, yaitu berdiam diri di rumah. 

Anies menyampaikan hal itu dalam rapat kerja bersama Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sujana, Pangdam Jaya Mayjen TNI Eko Margiyono, juga bersama seluruh Kepala SKPD, Walikota, Camat dan Lurah di wilayah DKI Jakarta terkait penanganan COVID-19 di Gedung Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Jakarta Selatan, Kamis.

Dalam kesempatan itu, Anies juga menyampaikan perlunya menyamakan langkah dan tindakan dalam penanganan wabah COVID-19 di seluruh wilayah DKI Jakarta. Terkait kondisi Jakarta yang saat ini sudah menjadi episenter (tempat penyebaran) COVID-19, sehingga perlu juga dilakukan sosialisasi dari perangkat daerah kepada warga dan antisipasi pencegahan penyebaran wabah COVID-19 di wilayahnya masing-masing.

"Pada hari ini, kita berkumpul bersama untuk sebuah urusan yang amat penting. Hari ini kita menyaksikan di Jakarta persoalan COVID-19 makin menjadi tantangan. Karena itu kita perlu menyamakan langkah dan tindakan agar kita bisa bergerak dengan baik dan benar. Seluruh walikota, camat dan lurah di Jakarta. Ada 267 lurah, 44 camat dan enam walikota dan bupati. Intinya adalah perkembangan penularan COVID-19 Jakarta menunjukkan tren yang amat tinggi," tutur Anies.

Langkah antisipasi pencegahan yang dapat dilakukan seluruh walikota, camat dan lurah di seluruh DKI Jakarta adalah sebagai berikut:

1. Berkoordinasi erat dan meminta seluruh perangkat pemerintah dan masyarakat di wilayah untuk melakukan sosialisasi pada seluruh warga dengan tetap melindungi diri sendiri.

2. Memastikan tiap keluarga memiliki akses pada tempat cuci tangan dengan air sabun.

3. Melakukan pemetaan dan pendataan warga yang sedang atau baru kembali dari negara terjangkit corona.

4. Menyiapkan fasilitas karantina sementara di wilayah kelurahan bila ada warga yang punya potensi terpapar dan tidak bisa melakukan karantina di rumahnya sendiri.

5. Tidak ikut hadir ke acara acara perkumpulan massa seperti festival, pengajian, pertandingan olahraga, dll dan mendorong agar acara ditunda.

6. Memastikan acara-acara resepsi warga menjalankan langkah-langkah pencegahan penyebaran (lihat panduan pernikahan, pesta dll).

7. Menenangkan warga dengan memberikan informasi dan panduan resmi, serta menangkal berita dan informasi palsu atau yang tidak jelas kebenarannya

8. Berkoordinasi erat dengan atasan dan dinas kesehatan dan sosialisasi yang diserukan kepada warga, sebagai berikut:

1. Meminta seluruh perangkat wilayah untuk sosialisasi pada masyarakat, dengan tetap melindungi diri.

2. Ingatkan masyarakat untuk tidak keluar rumah bila tidak ada keperluan mendesak.

3. Ingatkan masyarakat untuk tidak berkerumun. Minta kerumunan agar membubarkan diri

4. Ingatkan warga untuk melakukan pencegahan penularan COVID-10 dengan melakukan:

a. Cuci tangan selama minimal 20 detik dengan air mengalir dan sabun secara sering dan rutin.

b. Tidak menyentuh wajah sebelum cuci tangan.

c. Tidak bersentuhan fisik seperti jabat tangan, cium pipi, dll. Menggunakan sapaan cara lain.

d. Menggunakan masker jika flu atau batuk.

e. Menutup mulut dengan tisu atau lipatan siku saat bersin atau batuk.

5. Mengingatkan warga untuk menjaga anak-anaknya tetap berada di rumah.

6. Mengingatkan warga agar tidak bepergian ke luar kota.

7. Mengingatkan warga untuk tetap beraktivitas di rumah.

 

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement