Kamis 26 Mar 2020 11:40 WIB

WHO Ingatkan Anak-Remaja Tetap Berisiko Terinfeksi Corona

Sebuah riset di China meneliti lebih dari 2.000 anak yang telah tertular virus.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Qommarria Rostanti
Seorang anak menggunakan masker (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Seorang anak menggunakan masker (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Berbagai studi serta catatan kasus mendapati bahwa virus corona Covid-19 lebih berisiko pada orang yang lebih tua. Meski demikian, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mewanti-wanti bahwa anak, remaja, dan orang yang lebih muda tetap bisa terserang.

"Walaupun bukti yang kami miliki menunjukkan risiko tertinggi ada pada orang yang berusia di atas 60 tahun, anak muda termasuk anak-anak juga telah ada yang meninggal dunia akibat virus ini," ujar WHO,seperti dikutip dari laman BBC.

Sebuah riset di China meneliti lebih dari 2.000 anak yang telah tertular virus. Hasil studi menemukan rata-rata manifestasi klinis Covid-19 pada anak-anak tidak separah pasien dewasa. Namun, anak-anak, terutama bayi, sangat rentan terhadap infeksi.

Belum lama ini, Inggris mencatat pasien berusia 18 tahun yang meninggal akibat memburuknya kondisi kesehatan setelah terserang virus corona. Dia tercatat sebagai pasien termuda yang meninggal di Inggris Raya sepanjang kasus Covid-19.

Penelitian lain oleh tim di Imperial College London menemukan hubungan yang jelas antara usia dan kemungkinan perawatan intensif di rumah sakit. Orang yang berusia lebih tua lebih membutuhkan perawatan kritis setelah dinyatakan positif.

Ada lima persen pasien berusia kurang dari 50 tahun yang perlu dirawat di rumah sakit karena gejalanya. Sementara, ada 24 persen pasien 70-79 tahun yang harus segera dirawat di rumah sakit setelah dinyatakan positif dan menunjukkan gejala.

Sementara, hanya lima persen pasien di bawah usia 40-an yang berakhir di rumah sakit dan membutuhkan perawatan kritis. Untuk pasien berusia 60-an, persentase meningkat menjadi 27 persen, dan 43 persen untuk yang berusia 70 tahun ke atas.

Data lain dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mencatat sebanyak 53 persen pasien yang dirawat di rumah sakit berusia lebih dari 55 tahun. Itu artinya, masih ada hampir setengah pasien yang usianya lebih muda.

Terkait pasien unit perawatan intensif dan kasus kematian, proporsi terbanyak adalah kategori usia tertua. Menurut CDC, sekitar 80 persen kematian di AS akibat corona adalah pasien yang berusia lebih dari 65 tahun.

Orang yang lebih muda mungkin kurang berisiko mengalami sakit parah, tetapi mereka dapat dengan mudah menyebarkan virus ke orang lain. Sebagian tidak menunjukkan gejala apapun atau bergejala sangat ringan, sehingga penularan tidak disadari.

Corona jauh lebih menular daripada flu. Setiap orang yang mengidapnya rata-rata menularkan ke dua atau tiga orang lain, yang dengan cepat menjadi ratusan dan ribuan. Itu sebabnya, para ahli menganjurkan jarak sosial yang bisa memutus rantai transmisi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement