Senin 30 Mar 2020 14:59 WIB

Aktivitas di Wuhan China Berangsur Normal

Wuhan China tidak melaporkan kasus baru virus corona selama enam hari terakhir.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Pegawai kantor berjalan di depan papan reklame bertuliskan
Foto: AP Photo/Ng Han Guan
Pegawai kantor berjalan di depan papan reklame bertuliskan

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Selama enam hari terakhir, kota Wuhan, China, tidak melaporkan adanya kasus baru virus corona Covid-19. Kehidupan warga berangsur normal sejak karantina wilayah atau lockdown diberlakukan pada 23 Januari lalu. 

Wuhan International Plaza telah dibuka kembali untuk publik, yang merupakan pusat butik-butik dengan merek ternama seperti Cartier dan Louis Vuitton. Kendati telah beroperasi kembali, tindakan pencegahan infeksi tetap dilakukan. Para staf Wuhan International Plaza menunggu para pengunjung dengan masker dan sarung tangan. 

Baca Juga

Zhang Yu (29 tahun) merupakan salah seorang warga yang menyempatkan diri mengunjungi sentra butik kenamaan tersebut. "Wuhan International Plaza sangat merepresentasikan (Wuhan). Jadi pembukaannya kembali, benar-benar membuat saya merasa kota ini hidup kembali," ujarnya, Senin (30/3). 

Penduduk Wuhan telah diminta melakukan tes asam nukleat dua kali. Hal itu karena mereka meminta persetujuan untuk melanjutkan pekerjaan dan bisnisnya. Banyak kompleks ritel dan pusat perbelanjaan yang mulai beroperasi kembali. 

"Bisa sehat dan meninggalkan rumah, bertemu dengan rekan kerja lain adalah hal yang sangat bahagia. Ini mungkin tampak sangat biasa, tapi setelah mengalami epidemi, menjadi damai adalah anugerah," kata Wang Xueman, seorang perwakilan penjualan kosmetik.

Wakil Menteri Industri dan Teknologi Informasi Cina Xin Guobin mengatakan pemerintah telah memberikan pinjaman sebesar 200 miliar yuan kepada 5.000 pelaku usaha atau bisnis. Sebab kegiatan ekspor-impor China memburuk ketika pandemi menyebar, menekan pemerintaan, baik di dalam maupun luar negeri. 

Wabah Covid-19 muncul di Wuhan pada Desember tahun lalu. Virus menyebar cepat ke sejumlah daerah di China karena dipicu liburan Hari Raya Imlek. Ratusan juta warga di sana melakukan perjalanan mudik. 

Menurut data terbaru, sekitar 82 ribu kasus Covid-19 tercatat di China sejak virus pertama diidentifikasi. Sebanyak 75.576 pasien dilaporkan sembuh, sedangkan sekitar 3.300 lainnya meninggal.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement