Jumat 03 Apr 2020 01:00 WIB

Lewis Hamilton dan Vettel Potong Gaji karena Covid-19

Hamilton dan Vettel menjadi pembalap kesekian yang dipotong gaji akibat Covid-19

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Christiyaningsih
Lewis Hamilton. Hamilton dan Vettel menjadi pembalap kesekian yang dipotong gaji akibat Covid-19. Ilustrasi.
Foto: EPA-EFE/CHRISTIAN BRUNA
Lewis Hamilton. Hamilton dan Vettel menjadi pembalap kesekian yang dipotong gaji akibat Covid-19. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Lewis Hamilton dan Sebastian Vettel menjadi pembalap F1 kesekian yang akan mengalami pemotongan gaji mencapai jutaan Euro. Hal tersebut terkait dengan pandemi Covid-19 yang mengganggu berbagai sektor, termasuk F1.

Belum disebutkan berapa jumlah pemotongan yang dialami dua pembalap papan atas itu. Tetapi, hingga kini diketahui bahwa Hamilton dan Vettel masing-masing mendapatkan 40 juta dan 35 juta Poundsterling per tahun dari Mercedes dan Ferrari.

Baca Juga

Meski belum jelas pemotongan bagi Hamilton dan Vettel, pihak Mercedes dan Ferrari dilaporkan akan menghemat dana bagi masing-masing pihak sekitar 2 juta dan 1,75 juta Poundsterling. Beberapa waktu sebelumnya, pembalap tim McLaren, Lando Norris dan Carlos Sainz, juga mengalami pemotongan gaji.

Nilai potongan yang diajukan masing-masing pembalap itu sekitar 600 ribu dan dua juta poundsterling. Kepala staf eksekutif McLaren, Zak Brown, dan staf inti lainnya juga terdampak pemotongan gaji.

"Langkah-langkah ini difokuskan pada melindungi pekerjaan dalam jangka pendek untuk memastikan karyawan kami kembali ke pekerjaan penuh saat ekonomi pulih," ujar grup McLaren seperti dilansir Express, Kamis (2/4).

Grup McLaren juga mengumumkan pada Rabu bahwa mereka sementara mengistirahatkan sejumlah karyawan sebagai bagian dari langkah-langkah pemotongan biaya yang lebih luas. Kebijakan meliburkan 850 tenaga kerja, kata McLaren, akan dimulai pekan depan dan ditinjau kembali pada akhir Mei.

Hingga kini, setidaknya ada delapan balapan yang gagal dilangsungkan karena pandemi Covid-19. Menanggapi itu, sepuluh tim yang ikut serta telah sepakat untuk melindungi sebanyak mungkin para pekerjanya, termasuk para pembalap yang ikut serta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement