REPUBLIKA.CO.ID, Umar bin Abdul Aziz dikenal tidak suka dengan pengawalan yang berlebihan. Saat Umar menguburkan jenazah Sulaiman bin Abdul Malik, dia mendengar suara bumi bergetar.
Umar pun bertanya, ‘apa ini?’ Ada yang menjawab, “Ini adalah suara datangnya armada kendaraan kekhalifahan, wahai Amirul Mukminin, yang didatangkan kesini agar anda menaikinya.”
Mendengar itu, Umar berkata, “Apa perluku terhadap kendaraan itu. Singkirkan kendaraan itu dan berikan kudaku.” Umar pun mendapatkan kudanya yang segera dikendarai. Setelah itu, datang petugas yang mengawalnya di samping kanan dan kirinya. Mereka dilengkapi pakaian dinas dan senjata lengkap. Melihat itu, Umar berkata,”Menyingkirlah kalian dariku. Apa perluku terhadap penjagaan kalian?” para pengawal Umar lantas menyingkir.
Abi Abdil Malik, salah seorang anggota pengawal kekhalifahan pada masa Umar bin Abdul Aziz bercerita kisah Umar kepada Syaib bin Syaibah. Pada hari raya Id, Umar datang dengan mengenakan imamah — peci yang dilekatkan dengan serban di kepala — dan pakaian dari katun.
Melihat kedatangan Umar, pasukan pengawal menyambutnya dan menyampaikan salam kepadanya. Mendapati itu, Umar kemudian berkata kepada mereka jika tindakan mereka tak tepat. “.. Kalian sekelompok sementara aku sendiri. Maka salam itu seharusnya akulah yang mengucapkan dan kalian yang menjawab.” Umar pun mengucap salam dan dijawab oleh pasukannya.
Umar kemudian didekatkan hewan tunggangan namun ditolaknya. Dia memilih berjalan kaki. Para pengawal lantas ikut berjalan kaki bersamanya hingga Umar sampai ke mimbar untuk menyampaikan khutbah.
Di atas mimbar, dia berkata, “Aku ingin orang kaya berkumpul kemudian memberikan sebagian hartanya kepada orang-orang fakir dari mereka sehingga kita memipunyai harta yang sama. Dan aku menjadi orang pertama yang melakukan itu. “