Selasa 07 Apr 2020 13:12 WIB

Banten: Stok Beras Aman, tak Masalah Bila PSBB Diterapkan

Stok beras Banten mencapai 241 ribu ton dengan kebutuhan konsumsi 113.200 ton.

ilustasi panen padi. Sekretaris Dinas Pertanian Provinsi Banten Asep Mulya Hidayat mengatakan bahwa seandainya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diterapkan, ketersediaan beras di Banten dalam kondisi aman.
Foto: Humas Kementan
ilustasi panen padi. Sekretaris Dinas Pertanian Provinsi Banten Asep Mulya Hidayat mengatakan bahwa seandainya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diterapkan, ketersediaan beras di Banten dalam kondisi aman.

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Sekretaris Dinas Pertanian Provinsi Banten Asep Mulya Hidayat mengatakan bahwa seandainya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diterapkan, ketersediaan beras di Banten dalam kondisi aman.

Ada empat wilayah yang merupakan lumbung padi di Banten, yaitu Kabupaten Tangerang, Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, dan Kabupaten Lebak. “Walaupun Covid-19 ini semakin meluas penyebarannya, kami optimistis. Dinas pertanian bersama stakeholder yang lain bisa menyediakan beras bagi masyarakat Banten,” kata Asep saat dihubungi lewat telepon, Senin (6/4).

Menurut Asep, yang dikenal oleh millenial Banten dengan Haji Rocker, pada bulan Maret, produksi gabah di Banten mencapai 255.342 ton atau setara dengan 160.202 ton beras. Sedangkan panen bulan April diperkirakan 384.44 ton gabah atau setara dengan 241.200 ton beras.

“Kebutuhan konsumsi beras bulan April diperkirakan sekitar 113.200 ton. Jadi, ada surplus beras sekitar 128 ribu ton. Dan Bulog diharapkan dapat membeli surplus beras petani ini,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Asep mengatakan, dampak Covid-19 sangat luas dan penangananya cukup kompleks. Saat ini yang dibutuhkan adalah sinergi dan kolaborasi. Bukan saja antar lembaga pemerintah, pusat dan daerah termasuk Dinas Pertanian, tapi juga semua elemen bangsa.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak membuat isu yang mengkhawatirkan. Sehingga pemerintah bisa berkerja fokus dalam menyediakan kebutuhan pangan. 

Dalam kunjungannya saat meninjau salah satu perusahaan produsen gula di Cilegon, Banten, Kamis (2/4), mantan Gubernur Sulsel itu menyatakan ketersediaan beberapa bahan pangan seperti, beras, jagung, gula, minyak, daging, telur, bawang dan cabai cukup untuk Maret hingga Agustus 2020. Bahan pangan tersebut yakni beras sebanyak 25.653.591 ton dengan kebutuhan 15.099.846 ton. 

Sementara itu, jagung sebanyak 13.741.071 ton dengan kebutuhan 9.096.555 ton. Bawang merah sebanyak 1.060.857 ton dengan kebutuhan 701.482 ton. Cabai besar 657.467 ton dengan kebutuhan 551.261 ton. Daging ayam ras 2.063.086 ton dengan kebutuhan 1.737.216 ton dan minyak goreng 23.392.557 ton dengan kebutuhan 4.419.180 ton.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement