Selasa 07 Apr 2020 22:59 WIB

Pelukis Wayang dan Warga Lakukan Penyemprotan Disinfektan

Pelukis Wayang dan Warga Lakukan Penyemprotan Disinfektan di Boyolali

Wayang
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Wayang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang pelukis wayang , Ki Djoko Sutedjo, tergugah hatinya mengajak masyarakat melakukan penyemprotan cairan disinfektan.

Ki Djoko Sutedjo seorang pelukis wayang asal Klego Boyolali yang pernah pecahkan rekor Dunia dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID) 2018 tersebut berbaur dengan masyarakat bergotong royong menyemprotkan cairan disinfektan dampak merebaknya wabah COVID-19 di Indonesia termasuk Boyolali.

Menurut Ki Djoko Sutedjo dirinya tergugah hatinya peduli akan lingkungannya membaur dengan masyarakat membantu bergotong royong menyemprotkan disinfektan untuk mencegah penyebaran virus corona di jalan-jalan dan rumah-rumah warga setempat.

"Beginilah saya sekadar berdharmabakti untuk keselamatan masyarakat dari wabah COVID-19, di daerah kelahiran saya," kata Ki Djoko Sutedjo.

Ki Djoko yang pernah mendapatkan penghargaan dari Musim Rekor Indonesia (MURI) dunia sebanyak tiga kali itu, kata dia, setiap seniman khususnya pelukis jangan hanya memikirkan pameran saja kota, mereka harus peka dan peduli terhadap lingkungannya.

"Jadi bukan hanya mengembangkan kesenian tradisional wayang saja. Dengan kegiatan penyemprotan mencegah penyebaran COVID-19, suatu wujud guyub rukun dengan warga masyarakat," katanya.

Meskipun, diDukuh pelang, Desa Bade Kabupaten Boyolali belum ada dilaporkan warga yang termasuk kategori orang dalam pengawasan (ODP) atau pasien dalam pemantauan(PDP) COVID-19, tetapi mereka dengan semangat bahu membahu menyemprotkan disinfektan hampir ke seluruh kampung.

"Kami melihat warga saling bahu membahu penuh semangat keliling kampung menyemprotkan disinfektan untuk mencegah penyebaran COVID-19, di desanya," katanya.

Kegiatan penyemprotan tersebut, kata dia, meski idenya, tetapi dana dari swadaya masyarakat dengan cara urunan untuk bersama-sama memutus rantai penyebaran COVID-19 di desanya.

Kendati demikian, dia mengimbau masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat, cuci tangan dengn sabun, makan makanan yang bergizi, olahraga, dan istirahat cukup. Gunakan masker dan jaga jarak saat berbicara dengan orang lain, serta hindari kumpulan massa.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement